Merdeka.com - Perang antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini belum menunjukkan tanda akan berakhir, sehingga menimbulkan banyak kekhawatiran dari berbagai sisi. Banyak orang yang telah mengalami kerugian akibat perang ini.
Namun, hal ini tak berlaku bagi miliarder asal India Mukesh Ambani. Dirinya justru semakin untung dengan adanya perang ini.
Dilansir Bloomberg, perang Rusia Ukraina telah membuka peluang arbitrase yang begitu menarik sehingga Reliance Industries Ltd. menunda pekerjaan pemeliharaan di kompleks penyulingan minyak terbesar di dunia untuk menghasilkan lebih banyak solar dan nafta setelah harga melonjak.
Kilang yang dimiliki Mukesh Ambani, membeli kargo minyak mentah yang didiskon setelah sanksi Uni Eropa atas bahan bakar Rusia, mendorong margin pada beberapa produk minyak ke level tertinggi dalam tiga tahun.
Kilang raksasa Reliance dapat memproses sekitar 1,4 juta barel setiap harinya dari hampir semua jenis minyak mentah. Perusahaan yang dipimpin Mukesh Ambani ini juga dikenal karena kelincahannya dalam perdagangan minyak, yang membantunya mendapatkan keuntungan dari perubahan harga.
"Kami telah meminimalkan biaya bahan baku dengan mengambil barel arbitrase," kata Chief Financial Officer Reliance Industries, V. Srikanth.
Penyulingan India telah menyerap barel diskon yang dijauhi oleh Amerika Serikat dan sekutunya yang berusaha mengisolasi pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin, respons atas perang di Ukraina.
Aliran minyak Rusia ke India tidak dikenai sanksi, dan sementara pembelian tetap sangat kecil dibandingkan dengan total konsumsi India. Aliran minyak ini membantu menahan laju inflasi yang cepat yang memicu protes di beberapa wilayah anak benua itu.
Perusahaan penyulingan milik negara dan swasta di importir minyak terbesar ketiga di dunia telah membeli lebih dari 40 juta barel minyak mentah Rusia sejak perang Rusia-Ukraina pecah pada akhir Februari 2022, menurut laporan Bloomberg.
Presentasi Reliance Industries menunjukkan, margin diesel melonjak 71 persen pada Januari-Maret 2022 dari kuartal sebelumnya, sementara pada bensin naik 17 persen dan harga nafta naik 18,5 persen.
Reliance yang berbasis di Mumbai, yang memperoleh sekitar 60 persen pendapatannya dari minyak, melaporkan laba kuartalan yang lebih rendah dari perkiraan pada Jumat (6/5) karena kewajiban pajak dan biaya yang lebih tinggi, di sisi lalin konglomerat mengimbangi keuntungan yang diperoleh dari ekspor bahan bakar.
Laba bersih naik 22 persen menjadi 162 miliar rupee (USD 2,1 miliar) dalam tiga bulan yang berakhir 31 Maret, jauh di bawah rata-rata laba 168,2 miliar rupee yang diperkirakan oleh survei analis Bloomberg.
"Pengurangan impor diesel oleh Eropa dari Rusia dan persediaan global yang rendah akan mendukung margin," kata Srikanth.
Namun, kemungkinan gangguan dari lonjakan kasus Covid-19 di China dan masalah rantai pasokan lainnya dapat mengganggu permintaan, tambahnya.
Reporter: Natasha Khairunnisa Amani
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Potret Pejuang Ukraina Terluka dan Terkepung Rusia
Korban Tewas di Ukraina Jauh Lebih Tinggi dari Data PBB
Cerita WNI Berlindung di Bunker Nazi dari Serangan Roket Rusia di Ukraina
Raja Salman dan Pangeran MBS Ucapkan Selamat Hari Kemenangan Perang Dunia II ke Putin
Jokowi Bicara Ketidakpastian Global: Hati-Hati Perang Rusia vs Ukraina Belum Berakhir
Advertisement
Tips untuk Bisa Segera Terbebas dari Jerat Utang
Sekitar 2 Jam yang laluBUMN Target Salurkan Minyak Goreng Rp 14.000/Liter di 5.000 Lokasi, ini Daerahnya
Sekitar 15 Jam yang laluKomisi XI Siap Duduk Bersama Pemerintah Bahas Perubahan APBN 2022
Sekitar 16 Jam yang laluDemo Jokowi Kenakan Pakaian Adat, Petani Sawit Seluruh Indonesia Bawa 5 Aspirasi ini
Sekitar 17 Jam yang laluPemerintah Diminta Lakukan ini Sikapi Pelarangan Ekspor Gandum India
Sekitar 18 Jam yang laluIndia Larang Ekspor Gandum, ini Harga Pangan di Indonesia yang Berpotensi Makin Mahal
Sekitar 19 Jam yang laluIndonesia Perlu Kebijakan Jangka Panjang untuk CPO
Sekitar 20 Jam yang laluSiasat Investasi Kripto Saat Pergerakan Pasar Sedang Lesu
Sekitar 21 Jam yang laluPerkuat Ekosistem Digital, Penyaluran KUR BRI Tembus Rp88,99 Triliun per April 2022
Sekitar 21 Jam yang laluTelkom Soal Saham GoTo Anjlok: Lazim, Tahun Lalu Kami Raup Unrealized Gain Rp 2,5 T
Sekitar 22 Jam yang laluKebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan jadi Kedua Kali Tahun ini
Sekitar 23 Jam yang laluPaska Kejadian, Kilang Balikpapan Pastikan Produksi BBM Aman
Sekitar 23 Jam yang laluNasabah Kasus Gagal Bayar Asuransi Bumiputera Minta Perhatian Presiden Jokowi
Sekitar 23 Jam yang laluSetelah Sigap Atasi Flash, Kini Pertamina Fokus Tangani Korban
Sekitar 23 Jam yang laluBUMN Target Salurkan Minyak Goreng Rp 14.000/Liter di 5.000 Lokasi, ini Daerahnya
Sekitar 15 Jam yang laluJaksa Agung Jamin Kasus Korupsi Ekspor CPO akan Dituntaskan
Sekitar 19 Jam yang laluMasyarakat Dukung Jaksa Agung Burhanuddin Tuntaskan Kasus Minyak Goreng
Sekitar 1 Hari yang laluHarga Minyak Goreng Curah di Jakarta Masih Bertahan di Rp19.000 per Kg
Sekitar 1 Hari yang laluInflasi Indonesia 2022 Diproyeksi Bisa Capai 6 Persen, ini Alasannya
Sekitar 3 Hari yang laluKonsumsi Pertalite Naik 46 Persen Saat Arus Mudik Lebaran 2022
Sekitar 5 Hari yang laluSyarat Target Pertumbuhan Ekonomi 2022 5,2 Persen Bisa Tercapai
Sekitar 5 Hari yang laluHati-Hati Ada Solar Tumpah di Tanjakan Gentong
Sekitar 1 Minggu yang laluBanjir Jadi Strategi Ukraina Menahan Laju Pasukan Rusia Masuk Kota Kiev
Sekitar 21 Jam yang laluKeluarga Tentara Ukraina yang Terjebak di Mariupol Minta Bantuan China
Sekitar 1 Hari yang laluPresiden Jokowi Serukan Setop Perang di Ukraina, Perburuk Perekonomian Dunia
Sekitar 1 Hari yang laluPasukan Ukraina Kumpulkan Mayat Tentara Rusia yang Tertinggal
Sekitar 2 Hari yang laluUsai Libur Panjang dan Mudik, 2.500 Orang di Banten Divaksinasi
Sekitar 14 Jam yang laluUpdate Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Hari Ini, 8 Orang Masih Dirawat
Sekitar 15 Jam yang laluUpdate Covid-19 Hari Ini 16 Mei 2022: Kasus Positif Bertambah 182
Sekitar 15 Jam yang laluJelang Arus Balik PO Haryanto Rugi Rp300 Juta, Jawaban Sang Owner Bikin Terenyuh
Sekitar 23 Jam yang laluMomen SBY Pulang Kampung ke Pacitan, Kaos yang Dipakainya Bikin Salah Fokus
Sekitar 1 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 6 Hari yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami