Mi Instan RI Ditolak Taiwan, Ahli Gizi: Negara Punya Ambang Batas Pestisida Berbeda
Merdeka.com - Salah satu produk mi instan Indonesia ditolak masuk ke pasar Taiwan. Alasannya, produk mi dalam kemasan tersebut mengandung pestisida residu.
Ahli Gizi, Leona Victoria Djajadi mengatakan, setiap negara memiliki ambang batas aman kandungan sisa pestisida dan logam berat dalam makanan. Di Indonesia, ketentuan tersebut diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Tiap negara punya guideline masing-masing. Ada batas aman sisa pestisida dan logam berat dalam makanan, kita juga punya yang diatur dalam BPOM," kata Leona saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (7/7).
Leona mengatakan setiap produk pangan memiliki ambang batas yang berbeda oleh BPOM. Sehingga dia tidak bisa memberikan detail ambang batas aman yang telah ditentukan.
"Ini harus dilihat dari guideline BPOM, soalnya dirinci per item," kata dia.
Dia memperkirakan, penolakan yang terjadi pada produk mi instan kemasan cup tersebut karena adanya perbedaan ambang batas aman. Di sisi lain, produk yang dikirim dari Indonesia sudah dilengkapi surat-surat uji laboratorium.
Hanya saja negara tujuan melakukan pengecekan secara acak. Hal ini pun menjadi wajar karena proses yang sama juga terjadi di Indonesia terhadap produk-produk yang masuk ke dalam negeri.
"Pas dikirim dari Indonesia ada surat-suratnya, uji lab semua, tapi di sana bisa di random check. Sama untuk barang impor pun demikian," katanya.
Bahaya Pestisida Bagi Kesehatan
Sebagai informasi, residu pestisida merupakan pestisida yang masih tersisa pada bahan pangan. Leona mengatakan pestisida tidak bisa digunakan tubuh dan bisa menjadi racun yang menyerang sistem saraf.
"Pestisida tidak bisa digunakan oleh tubuh, malah beracun dan bisa menjadi neurotoxin atau racun bagi sistem saraf," kata dia.
Selain itu, jika dikonsumsi dalam jumlah besar bisa menyebabkan keracunan. Sementara konsumsi terus menerus bisa membuat akumulasi dalam tubuh.
"Jadi bisa juga akan membuat keracunan dalam jangka panjang. Maka dari itu ada batas aman sisa pestisida dan logam berat dalam makanan," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaDeretan Buah yang Bagus dan Perlu Dibatasi untuk Penderita Asam Lambung
Asam lambung, yang diperlukan oleh tubuh untuk mencerna makanan & melawan infeksi bakteri, terkadang dapat diproduksi secara berlebihan, menyebabkan gejala maag
Baca SelengkapnyaNyaris, Ratusan Kilogram Sosis Ayam Ilegal Diselundupkan ke NTT
Hal tersebut dilakukan dalam rangka mencegah penyakit hewan, pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK harus diperketat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaGorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Negara yang Sudah Terapkan Program Makan Siang Gratis seperti Rencana Prabowo-Gibran
Sejumlah negara ternyata sudah menerapkan kebijakan pemberian makan gratis untuk anak sekolah sejak tahun 1940-an.
Baca SelengkapnyaWaspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaHindari Konsumsi 6 Makanan dan Minuman Ini saat Mengalami Masalah Tenggorokan
Pada saaat mengalami sakit tenggorokan, penting untuk melakukan berbagai cara agar masalah ini tidak memburuk.
Baca Selengkapnya