Meski Terkenal, Aset Kripto Tak Jadi Pilihan Investasi Jejeran Miliarder Ini
Merdeka.com - Mata uang kripto atau cryptocurrency tengah populer di kalangan investor saat ini. Pada dasarnya, instrumen investasi ini merupakan aset digital yang berada di sistem rantai-blok atau blockchain, yang keamanan asetnya dilindungi dengan kriptografi (cryptography).
Sayangnya, aset kripto tidak selalu menjadi minat di antara miliarder terkaya di dunia. Bahkan, sejumlah miliarder telah menjadi beberapa kritikus terbesar soal kripto, salah satunya CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett, pendiri Microsoft Bill Gates dan CEO JPMorgan Jamie Dimon.
Mereka secara terbuka mengungkapkan skeptis, bahkan benar-benar menentang aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum.
"Jika Anda memberi tahu saya bahwa Anda memiliki semua Bitcoin di dunia dan Anda menawarkannya kepada saya seharga USD 25, saya tidak akan menerimanya," kata Buffett, dilansir Forbes.
Sementara itu, Gates mengatakan bahwa dia menghindari mata uang digital karena dia menganggap aset tersebut tidak mempengaruhi masyarakat seperti investasi lain dan telah memperingatkan risikonya bagi investor sehari-hari. Di sisi lain, resistensi kripto di antara miliarder mungkin tidak tersebar luas seperti yang dipikirkan banyak orang.
Survei yang dilakukan Forbes terhadap 65 orang terkaya di dunia mengungkapkan, hampir 30 persen harta mereka diinvestasikan secara langsung atau tidak langsung dalam cryptocurrency, tingkat yang lebih tinggi daripada di antara investor non-miliarder. Sebuah studi oleh Pew Research Study pada akhir tahun lalu juga mengungkapkan bahwa 16 persen orang dewasa di Amerika Serikat pada suatu saat melakukan investasi dalam kripto.
Sementara itu, jajak pendapat NBC News terhadap 1.000 orang Amerika yang diterbitkan pada bulan Maret, menemukan 20 persen telah berinvestasi, memperdagangkan, atau menggunakan kripto. Dari miliarder yang disurvei, sekitar 18 persen melaporkan memiliki setidaknya 1 persen dari kekayaan mereka dalam cryptocurrency.
Dari kelompok itu, sebagian besar berinvestasi sebagai eksperimen sampingan kecil; 80 persen investor di kripto mengatakan mereka memiliki kurang dari sepersepuluh dari kekayaan mereka yang diinvestasikan dengan cara tersebut, sementara 3,2 persen dari responden miliarder mengatakan mereka menaruh lebih dari setengah kekayaan mereka ke dalam kripto.
Sedangkan 10 persen lainnya mengatakan mereka tidak secara langsung berinvestasi dalam cryptocurrency, tetapi telah mendukung perusahaan yang berfokus pada kripto.
Sam Bankman-Fried, salah satu pendiri dan CEO pertukaran cryptocurrency FTX dan salah satu dari segelintir miliarder yang memasukkan nama mereka ke dalam survei anonim, mengungkapkan kepada Forbes bahwa dia memegang antara 76 persen hingga 100 persen dari kekayaan bersihnya senilai USD 20,6 miliar di kripto.
Sebagai catatan, hampir semua kekayaannya berada dalam saham FTX dan kepemilikannya atas FTT, yang merupakan token FTX. Bankman-Fried adalah salah satu dari 19 miliarder dalam daftar Miliarder Dunia tahunan Forbes yang tidak hanya mendukung perusahaan kripto, tetapi juga menghasilkan sebagian besar kekayaannya dari kripto.
Meskipun beberapa tetap menentang secara terbuka, semakin banyak miliarder telah mempelajari mata uang alternatif—bahkan membalikkan oposisi sebelumnya—dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu pengguna baru kripto yang terkenal adalah miliarder sekaligus pemilik Dallas Mavericks, Mark Cuban.
Dia mengembangkan beragam portofolio Bitcoin, Ethereum, Non-Fungible Tokens (NFTs) dan banyak lagi, dan terus mendukung investasi secara publik, bahkan saat harganya melonjak.
"Tidak ada bedanya dengan berinvestasi di saham, obligasi, aset lainnya. Suku bunga naik, aset berisiko turun. Saham teknologi saya berkinerja lebih buruk daripada yang dimiliki kripto saya," kata Cuban kepada Forbes.
Reporter: Natasha Khairunnisa Amani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Bitcoin, Mata Uang Kripto Pertama dan Paling Populer di Dunia
Harganya yang terus naik dari tahun ke tahun menjadikan bitcoin sebagai aset digital yang banyak diburu oleh banyak orang.
Baca SelengkapnyaInvestasi Sektor Ini Patut Dilirik di Tengah Gejolak Ekonomi
Hal ini membuat Bitcoin menjadi alat investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi resesi ekonomi.
Baca SelengkapnyaTak Hanya Bitcoin, Harga Aset Kripto Altcoin Juga Naik Dipicu Hal Ini
Karena sudah tingginya harga Bitcoin, bagi investor yang berkeinginan untuk berinvestasi tetapi biayanya terbatas, cenderung akan beralih untuk membeli altcoin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Waspada Praktik Pencucian Uang Lewat Kripto, Jokowi Perintahkan Langkah Ini untuk 'Sikat' Pelaku TPPU
Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk mewaspadai praktik pencucian uang melalui kripto maupun aset virtual lain.
Baca SelengkapnyaIndustri Prediksi Transaksi Kripto Tembus Rp800 Triliun di 2024
Adanya opsi diversifikasi itu memberikan para investor kesempatan yang lebih luas untuk mulai terjun di dunia kripto.
Baca SelengkapnyaPernah dengar Teknologi Blockchain? Ini Fungsinya di Industri Keuangan
Blockchain memiliki potensi untuk mengubah cara berbagai transaksi dan penyimpanan data dilakukan.
Baca SelengkapnyaDua Peristiwa Bakal Ungkit Optimisme Investasi Kripto di 2024, Begini Penjelasannya
Pada bulan Desember 2023, volume perdagangan spot di bursa utama kripto global mengalami kenaikan sebesar 27,4 persen.
Baca SelengkapnyaIni Perusahaan Kripto Pertama di Indonesia Kantongi Surat Persetujuan Anggota Bursa
Surat Edaran tersebut menegaskan pada optimalisasi ekosistem aset kripto khususnya penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset crypto di bursa berjangka.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca Selengkapnya