Merdeka.com - Investasi di Sumatera Selatan hingga bulan Juli 2020 mencapai Rp11 triliun atau 44,52 persen dari target. Pencapaian ini dianggap sangat besar karena berada pada masa pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumsel Megaria mengungkapkan, investasi terus meningkat dari triwulannya pada tahun ini. Pada triwulan pertama mencapai Rp5,5 triliun dan triwulan kedua menembus angka Rp6,11 triliun.

"Walaupun di tengah pandemi, investasi di Sumsel tahun capai Rp11 triliun atau 44,52 persen dari target sebesar Rp26 triliun. Sejauh ini on progres dan diyakini kembali bertambah pada triwulan selanjutnya," kata Megaria, Selasa (11/8).

Dia merincikan, investasi yang masuk didominasi Penanam Modal Asing (PMA) sebesar Rp7,35 triliun sedangkan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) sekitar Rp4,41 triliun. Sektor terbanyak berada di perhotelan, restoran, air, pembangkit listrik, jalan tol, pertambangan, pertanahan, dan lainnya.

Sementara sebaran investasi dari PMA terdapat di Kabupaten Muara Enim sebesar Rp3,5 triliun karena memiliki sektor pertambangan terbesar. Ada juga PMA di Musi Rawas dan Musi Banyuasin.

Sedangkan investasi PMDN terbanyak berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir senilai Rp995 miliar, lalu disusul Palembang dan Ogan Ilir.

"Peluang investasi tertinggi mayoritas sektor pembangkit listrik, pertambangan dan tol," lanjutnya.

Megaria menyebut peningkatan nilai investasi karena banyak faktor, salah satunya menggedor kabupaten dan kota untuk melakukan pendataan secara valid peluang investasi yang dapat ditawarkan. Ke depan, penawaran peluang investasi kembali digenjot agar target tahun ini tercapai.

"Dibanding tahun lalu memang targetnya turun, awalnya Rp32 triliun jadi Rp26 triliun. Tapi kami optimistis bisa terpenuhi," pungkasnya.