Meski laba 2017 turun menjadi Rp 424,8 M, Blue Bird tetap sebar dividen Rp 127,6 M
Merdeka.com - PT Blue Bird Tbk membukukan laba bersih sepanjang 2017 sebesar Rp 424,86 miliar. Laba yang dibukukan perusahaan berlogo Burung Biru pada 2017 tersebut terkoreksi menurun dibandingkan capaian perseroan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 507,28 miliar.
Meski mengalami penurunan, perusahaan dengan kode saham BIRD telah menyetujui dan menetapkan pembagian dividen sebesar Rp 127,6 miliar atau 30,035 persen dari laba bersih tahun buku 2017, setara dengan Rp 51 per saham.
Direktur Utama Blue Bird, Purnomo Prawiro, mengatakan Rp 51 per saham nantinya akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai kepada seluruh pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan per tanggal 7 Juni 2018.
"Pembayaran akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2018, sisanya sebesar Rp 287,25 miliar akan menambah saldo laba perseroan untuk mendukung pengembangan operasional usaha perseroan. Sedangkan Rp 10 miliar akan ditetapkan sebagai cadangan," ungkapnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (24/5).
Sementara, per akhir 2017, total aset perseroan tercatat sebesar Rp 6,51 triliun. Angka tersebut juga menurun dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp 7,3 triliun. Penurunan juga terjadi pada laba usaha sepanjang 2017 tercatat Rp 567 miliar, mengalami penurunan pada bila dibanding periode 2016 sebesar Rp 807 miliar.
Dalam hasil RUPST juga telah menetapkan kembali empat anggota Dewan Komisaris dan tiga anggota Direksi perseroan dengan ditutupnya RUPST 2021. Adapun anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang diangkat kembali sebagai berikut:
Direktur Utama : Purnomo Prawiro
Direktur : Sigit Priawan Djokosoentono
Direktur : Adrianto Djokosoentono
Komisaris Utama : Kresna Priawan Djokosoentono
Wakil Komisaris Utama : Sri Adriyani Lestari
Komisaris : Noni Sri Ayati Purnomo
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laba Bersih Bank Mega Anjlok 13 Persen di 2023
Adapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaLaba Perusahaan Naik 55 Persen, BRI Life: Perusahaan Harus Beri Manfaat untuk Masyarakat Sekitar
Laba perusahaan naik dari Rp344,2 miliar di tahun 2022 menjadi Rp535,2 miliar di 2023.
Baca SelengkapnyaPria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng
Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut PNM: Ekosistem Holding Ultra Mikro Jaga Keberlangsungan Pemberdayaan Perempuan Prasejahtera
Laba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.
Baca SelengkapnyaAset Industri Asuransi-Dana Pensiun Tumbuh 2,08 Persen pada Februari 2024
Tren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaDaftar 4 Perusahaan Debitur LPEI Diduga Lakukan Korupsi, Ada Perusahaan Sawit hingga Batubara
Total pinjaman 4 perusahaan ekspor tersebut mencapai Rp2,5 triliun.
Baca SelengkapnyaH-7 Lebaran, Volume Lalu Lintas Meningkat di Tol Jabotabek dan Jawa Barat
Volume lalu lintas transaksi di GT Cileunyi pun meningkat 15,59 persen.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melonjak Tajam, Daya Beli Petani Jadi Lebih Baik?
Pada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca Selengkapnya