Meski kian dibatasi, inang-inang penukar receh masih raup untung
Merdeka.com - Makelar penukaran uang receh atau biasa disebut inang-inang masih bisa meraup berkah di lebaran kali ini. Meskipun Bank Indonesia bersama dengan 11 bank nasional sudah semakin membatasi ruang gerak mereka dengan membuka layanan penukaran uang yang tersebar di berbagai titik. Sentralnya terletak di Monas, Jakarta, 10 Juli -2 Agustus 2013.
Tamba, salah satu makelar penukaran uang receh yang beroperasi di Kota Tua, Jakarta Utara, mengakui hal itu. Pria 43 tahun asal Medan itu mengeluh bahwa peminat jasanya menjelang lebaran tahun ini jauh menurun ketimbang tahun lalu.
"Sekarang sepi mas, nggak kayak dulu. Mungkin karena banyak penukaran itu, kemaren di Monas kan ramai, orang pada nukar disitu," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (6/8).
Ini membuat Tamba harus 'sikut-sikutan' dengan rekan seprofesinya untuk mendapatkan konsumen. Wajar saja, di sekitar Kota Tua, terdapat puluhan inang-inang yang diantara mereka saling mengambil jarak sekitar 2 meter.
"Kita suka rebutan juga mas, kadang suka lari-larianan sama yang beli. Kadang yang beli tidak turun dari motor kita kejar. Saya jualannya hanya sekitar Kota," ceritanya.
Setiap harinya, Tamba menjajakan jasanya mulai pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB. Untungnya, dia masih bisa membawa pulang uang rata-rata Rp 500.000 per hari.
Itu berdasarkan kalkulasi, setiap Rp 100.000 yang ditukar, dia akan mengambil untung Rp 10.000. Sementara, setiap harinya dia bisa melayani penukaran uang Rp 2 juta-Rp 5 juta. "Nukar Rp 100.000 itu bayar Rp 10.000, nggak bisa kurang nggak bisa nego," katanya.
Barangkali, cipratan keuntungan yang masih besar itu membuat Tamba berniat bakal menjajakan jasanya hingga lebaran tiba.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaPerempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaDi Awal Tahun 2024, Akhirnya Bedu Buka Restoran Mewah dan Luas
Bedu ternyata menjual rumahnya untuk membuka usaha kuliner yang diimpikannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
4 Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari saat Mencoba Berhenti Merokok
Sejumlah makanan dan minuman yang kita konsumsi ternyata bisa mengganggu upaya kita untuk berhenti merokok.
Baca SelengkapnyaJadi Kesayangan saat Buka, Ini Alasan Kenapa Teh Hangat Seharusnya Dihindari Penderita Asam Lambung
Teh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.
Baca SelengkapnyaMencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaMencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah
Makanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaBorong Dagangan Penjual yang Sepi Pembeli, Aksi Pria Ini Tuai Pujian
Makanan yang Ia beli juga dibaikan ke orang-orang sekitar secara gratis.
Baca Selengkapnya