Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Meski Ekonomi Kuartal III Masih Tumbuh Negatif, Rupiah Tetap Ditutup Menguat

Meski Ekonomi Kuartal III Masih Tumbuh Negatif, Rupiah Tetap Ditutup Menguat rupiah. shutterstock

Merdeka.com - Rupiah sore ini ditutup menguat 185 poin di level 14.380 dari penutupan sebelumnya di level 14.565. Pada sesi pagi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat sempat menguat 160 poin, kemudian sesi siang menipis ke 130 poin.

Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuhaibi, memprediksi pada perdagangan besok Rupiah kemungkinan akan dibuka fluktuatif. Menguat 30-200 poin namun ditutup menguat sebesar 30-170 point di level 14.330-14.420.

Meskipun Badan Pusat Statistik (BPS) siang tadi mengumumkan pertumbuhan ekonomi nasional kontraksi 3,49 persen (yoy), namun hal ini tidak terlalu berpengaruh pada nilai tukar Rupiah. Kontraksi ekonomi ini dianggap lebih baik dari pada kuartal sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 5,23 persen.

Kontraksi pertumbuhan ekonomi ini justru menunjukkan proses pemulihan ekonomi nasional dan pembalikan arah atau turning point dari aktivitas ekonomi nasional menunjukkan arah zona positif.

"Pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga yang terjadi kontraksi, namun masih menunjukkan perbaikan," kata Ibrahim di Jakarta, Kamis, (5/11).

Ibrahim mengatakan seluruh komponen pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB) membaik pada kuartal III-2020 dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini ditopang realisasi belanja bantuan sosial dan dukungan dunia usaha terutama UMKM.

Percepatan belanja negara meningkat pesat pada triwulan III ini telah membantu peningkatan atau pembalikan dari pertumbuhan konsumsi pemerintah yang mengalami pertumbuhan positif 9,8 persen (yoy). Angka pertumbuhan 9,8 persen turning point lebih 17 persen sendiri.

Namun yang masih menjadi pekerjaan rumah yaitu mendongkrak konsumsi rumah tangga. Pada kuartal ketiga, konsumsi rumah tangga masih tumbuh negatif 4,04 persen (yoy).

Kondisi ini disebabkan konsumsi masyarakat menengah ke atas terbatas karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Selain itu, konsumsi rumah tangga menengah-atas didominasi barang dan jasa yang sensitif terhadap mobilitas.

"Covid-19 membuat mobilitas terbatas maka konsumsi menengah-atas tertahan," kata dia.

Dia berharap pada kuartal keempat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap mempertahankan masa PSBB-Transisi sampai pendistribusian vaksin yang direncanakan awal Desember 2020. Sehingga ada harapan PSBB-Transisi berubah menjadi new normal dan masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa.

Faktor Eksternal

Di sisi lain menguatnya penutupan perdagangan sore ini juga dipengaruhi oleh pemilihan presiden Amerika Serikat. Kandidat dari Partai Demokrat, Joe Biden memiliki 264 dari 270 suara elektoral yang diperlukan untuk menyatakan kemenangan. Sementara itu Petahana Donald Trump baru mengantongi 214 suara elektoral.

Ibrahim menilai pada pilpres kali ini sangat bergantung pada penghitungan suara beberapa negara bagian yang tersisa. Sementara itu, Trump sudah mengajukan tuntutan hukum dan penghitungan ulang di Pennsylvania dan Michigan.

"Harapan kemenangan Biden akan mengambil nada yang sedikit lebih lembut pada kebijakan perdagangan kemungkinan akan melemahkan dolar terhadap mata uang negara-negara yang sering menghadapi ancaman tarif selama pemerintahan Trump," tutur Ibrahim.

Bahkan jika Biden berhasil mengatasi tantangan hukum dari Trump untuk menjadi presiden berikutnya, Partai Republik tampaknya akan mempertahankan kendali Senat dan dapat menggunakannya untuk menghalangi agenda kebijakan fiskal Biden. Pada Pemilu 3 November Partai Republik menguasai mayoritas atas Senat.

Sehingga dalam pelaksanaan nanti, program-program pemerintahan akan mendapatkan tantangan. Apalagi Joe Biden akan menaikkan pajak perusahaan. Namun, pemerintah yang terpecah juga mengurangi kemungkinan stimulus fiskal yang besar, yang dapat dilihat sebagai hal yang negatif.

Sementara itu, pasar juga akan menunggu keputusan kebijakan moneter dari Federal Reserve dan Bank of England. Kemungkinan akan menurunkan suku bunga negatif, yang akan dirilis malam ini yang kemungkinan akan memberikan informasi yang positif untuk pasar pasca Covid-19.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya