Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Meski diserbu bencana, BI yakin target inflasi Indonesia tepat

Meski diserbu bencana, BI yakin target inflasi Indonesia tepat Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) menilai tingkat suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5 persen masih sesuai dalam upaya meredam berbagai risiko perekonomian di masa mendatang. Salah satunya mengarahkan inflasi ke target 4,5 persen plus minus 1 persen.

Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menjelaskan, bahwa berbagai langkah telah dilakukan bank sentral untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Juda memaparkan, dari sisi moneter, BI menggunakan instrumen BI rate dengan menaikkan sebesar 175 basis poin guna menjangkar tekanan inflasi akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Selain itu, Juda menganggap, bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah serta rencana kenaikan tarif listrik juga perlu diwaspadai. "Kenaikan tarif listrik 0,14 persen imbasnya terhadap inflasi, tapi sudah kita price in pada proyeksi BI yang 4,5 persen plus minus 1 persen. Kita sudah hitung LPG, banjir, Sinabung, Kelud, kecil di bawah 0,1 persen mungkin 0,05 persen," papar Juda di Hotel Papandayan, Bandung, Sabtu (22/2).

Bank sentral juga memanfaatkan kebijakan yang bersifat makroprudensial dengan memperketat kredit ke sektor properti, menaikkan giro wajib minimum (GWM) sekunder, menurunkan batas atas rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau LDR kepada industri perbankan.

BI juga melakukan penyesuaian nilai tukar Rupiah terhadap fundamental perekonomian, utamanya defisit neraca transaksi berjalan. "Deficit current account membesar, kurs rupiah harus melemah," tukas Juda.

Dari sisi struktur sistem keuangan, BI telah memperkenalkan fasilitas kurs referensi, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), pada bulan Mei 2013 lalu. Fasilitas ini diciptakan BI untuk mendorong transaksi swap valuta asing sesuai fundamental ekonomi Indonesia. "Ini terus kami kembangkan," tutur Juda.

Juda melanjutkan, dari sisi domestik, impor berhasil diturunkan sehingga konsumsi dalam negeri tertahan. Hal ini membuat tingkat inflasi terjaga dan mendorong defisit neraca transaksi berjalan membaik.

"Eksternal membaik, ekspor meningkat, Desember trade ballance terlihat kenaikan. Defisit transaksi berjalan 1,98 persen, lebih baik dari perkiraan semula di atas 2 persen. Inflasi juga menurun, walau ada kenaikan 44 persen harga BBM di 2013, dan masalah pangan, masih bisa jaga inflasi single digit," kata Juda.

Meski demikian, menurut Juda, perekonomian Indonesia harus dikawal dengan hati-hati, terutama dengan kondisi eksternal normalisasi kebijakan The Fed dan imbasnya ke negara berkembang, serta adanya perlambatan ekonomi China.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen

Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen

Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya

Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya

Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Paparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100

Paparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100

Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya