Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Meski Ada Revisi, Holding BUMN Perbankan Tetap Ditargetkan Selesai Tahun Ini

Meski Ada Revisi, Holding BUMN Perbankan Tetap Ditargetkan Selesai Tahun Ini Ilustrasi BUMN. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Deputi Bidang Usaha, Jasa Keuangan, Jasa Survei Dan Konsultan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo menargetkan pembentukan holding BUMN perbankan tetap dilakukan tahun ini, meski ada revisi dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Saat ini, kajian pembentukan holding perbankan sedang dalam proses finalisasi, setelah mendapat masukan dari KSSK untuk merevisi beberapa konsep, dalam diskusi dengan Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).

"Sudah kita revisi lagi tentang masukan dari KKSK Kemenkeu, OJK dan BI dan kita mau diskusi lagi dengan tim salah satunya KKSK itu," ‎kata Gatot, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/4).

Gatot mengungkapkan, masukan tersebut di antaranya mengenai efisiensi setelah holding perbankan terbentuk. Dia pun mengklaim, ‎sebelum holding perbankan terbentuk sudah menghasilkan efisien berupa penerapan ATM link.

"Jadi holding pasti ada efisiensi dan kita bisa seperti yang kita lakukan bersama ATM link saja itu kan sudah efisiensi bagus. Belum holding saja sudah ada efisiensi di masing-masing," tuturnya.

Gatot melanjutkan, setelah holding terbentuk efisiensi akan tercipta kembali, yaitu dengan sinergi jaringan teknologi informatika antar empat bank BUMN dan BUMN keuangan. BUMN keuangan yang akan digabungkan dalam satu sistem informatikanya adalah PT Permodalan Nasional Madani (Persero), PT Pegadaian (Persero) dan Bahana.

"Nanti kalau holding jadi itu nanti IT kita akan kita remapping under empay bank yang ada," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Bank Tabungan Negara (BTN), Maryono, menyebutkan holding perbankan akan dipercepat. Setelah sebelumnya holding perbankan ngaret dari target awal. Sebelumnya, holding perbankan sempat ditargetkan rampung pada 2018. Namun hingga saat ini, proses tersebut masih terus berlangsung.

"Saya kira holding ini sekarang menjadi perhatian khusus dari BUMN, dan ini sekarang akan di speed up, dipercepat untuk penyelesaian-penyelesaian karena kita harus memberikan beberapa penjelasan-penjelasan yang terkait ke KKSK atau ke Bank Indonesia, OJK dan sebagainya," kata Maryono, saat ditemui di JCC Senayan, ditulis Senin (11/2).

Dia mengungkapkan, lambatnya proses holding BUMN perbankan dikarenakan ada beberapa hal yang masih harus diperjelas. Dengan adanya holding tersebut, Maryono berharap peran BTN sebagai bank perumahan akan semakin kuat.

Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diselingkuhi Kekasihnya, ART di Jaktim Tewas Gantung Diri

Diselingkuhi Kekasihnya, ART di Jaktim Tewas Gantung Diri

MA nekat gantung diri karena diselingkuhi oleh sang kekasih

Baca Selengkapnya icon-hand
5.734 Personel Polisi Diterjunkan Amankan Reuni 212 di Monas Besok

5.734 Personel Polisi Diterjunkan Amankan Reuni 212 di Monas Besok

ribuan personel pengamanan akan diterjunkan untuk mengawal Munajat Kubro 212 di Monas

Baca Selengkapnya icon-hand
Ada Kasus Pneumonia, Sandiaga Uno Bakal Evaluasi Turis China yang Masuk Indonesia

Ada Kasus Pneumonia, Sandiaga Uno Bakal Evaluasi Turis China yang Masuk Indonesia

Kasus pneumonia di China tengah meningkat saat ini, khususnya menyerang anak-anak.

Baca Selengkapnya icon-hand
Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi

Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi

Erwin Aksa menyampaikan masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Jakarta.

Baca Selengkapnya icon-hand
Setelah ASEAN, Bank Indonesia Ingin QRIS Bisa Dipakai di Dubai

Setelah ASEAN, Bank Indonesia Ingin QRIS Bisa Dipakai di Dubai

Bank Indonesia menandatangani kerja sama dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya icon-hand
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya icon-hand
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Cilincing, Diduga Tewas Sejak Sepekan

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Cilincing, Diduga Tewas Sejak Sepekan

"Korban diduga meninggal dunia sudah kurang lebih dari 1 minggu," kata Kapolsek Cilincing Kompol Fernando

Baca Selengkapnya icon-hand
Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses

Pernah Ditipu, Ini Kisah Perjuangan Juragan Tahu Pedas Merintis Bisnis Kuliner hingga Sukses

“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"

Baca Selengkapnya icon-hand
Harga Telur Hingga Minyak Goreng di Jakarta Stabil per Hari ini, Harga Cabai Masih Tinggi

Harga Telur Hingga Minyak Goreng di Jakarta Stabil per Hari ini, Harga Cabai Masih Tinggi

Mendag Zulhas mengatakan harga kebutuhan pokok di Jakarta cenderung stabil.

Baca Selengkapnya icon-hand
Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia Masih Rendah, Didominasi Kasus Suap

Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia Masih Rendah, Didominasi Kasus Suap

Indeks persepsi korupsi di Indonesia berada di posisi 34, turun dari posisi 38 di 2015.

Baca Selengkapnya icon-hand
Jakarta Diguyur Hujan Semalaman, Ini Titik-titik Wilayah Tergenang Banjir

Jakarta Diguyur Hujan Semalaman, Ini Titik-titik Wilayah Tergenang Banjir

Wilayah di DKI Jakarta tergenang karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dari Rabu (29/11) malam hingga Kamis (30/11).

Baca Selengkapnya icon-hand
22 Negara Dadakan Setop Ekspor Beras, Jokowi Waspadai Keamanan Stok Dalam Negeri

22 Negara Dadakan Setop Ekspor Beras, Jokowi Waspadai Keamanan Stok Dalam Negeri

Jokowi tetap mewanti-wanti keamanan stok beras dalam negeri, meski inflasi masih cenderung terjaga.

Baca Selengkapnya icon-hand