Merdeka.com - Kondisi dua maskapai penerbangan nasional bagai bumi dan langit. Garuda Indonesia mulai berkibar di dunia penerbangan internasional, sedangkan Merpati Airlines justru terpuruk gara-gara utang menumpuk.

Seluruh kegiatan operasional Merpati terhenti, gaji karyawan pun belum juga dibayar. Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng mengusulkan Merpati dilepas ke swasta. Kalaupun tidak ada pihak swasta yang berminat, Merpati diusulkan diserahkan ke Garuda Indonesia.

"Bisa sementara cari investor biar dia yang mengelola, kalau di bawah pemerintah itu birokratis, dikasih ke swasta. Atau Garuda kalau perlu dengan diberikan saham mayoritas," ujar Tanri di Jakarta, Kamis (4/9).

Meskipun Garuda juga pernah mengalami kebangkrutan, penanganannya Merpati tidak bisa disamakan dengan Garuda.

"Harusnya Merpati diposisikan di segmen itu (perintis), kalau itu dilakukan maka dapat bersaing dan kompetitif, ini kembali harus ada satu sikap pemerintah," jelas dia.

Sementara itu, terkait dengan kerugian Garuda yang mencapai USD 211 juta, dia melihat itu sebagai siklus bisnis wajar. "Saya kira harus lihat dulu kerugiannya, ini karena siklus bukan kinerja yang buruk," kata dia.