Merdeka.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengimbau agar pelaku UMKM bisa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usahanya. Menurutnya, pelaku UMKM masih dianggap tertinggal lantaran tidak berani menciptakan produk berbasis teknologi.

"UMKM kita harus masuk komoditi yang unggul," kata Teten di Gedung Smesco Jakarta Selatan, Kamis (26/12).

Dia menjelaskan, teknologi yang dimaksud bukan sesuatu yang bersifat kompleks. Penggunaan teknologi oleh UMKM bisa dilakukan dari hal sederhana. Misalnya dimulai dari software pada sektor pertanian.

Dalam pengolahan kopi, alat-alat pengupas Cherry kopi masih menggunakan barang impor dari Colombia. Begitu juga dengan beras dan jagung. Bahkan sektor lain seperti perikanan dan kesehatan menggunakan mesin impor.

Teten tak ingin UMKM Indonesia hanya bergelut di sektor produk kerajinan atau makanan ringan. Tetapi harus merambah ke sektor unggulan menggunakan teknologi. Terkait infrastruktur, ekosistem, pembiayaan daya dukung, pengembangan usaha, dan sumber daya manusia akan disiapkan pemerintah.

"UMKM enggak punya biaya riset, promosi kan tidak mungkin. Di sini peran pemerintah jadi penting," imbuhnya.

Modal untuk UMKM

Terkait permodalan, pemerintah telah menyediakan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang nilainya sampai Rp190 triliun. Jumlah ini akan terus naik tiap tahunnya, dan diperkirakan menjadi Rp350 triliun di 2024.

Belum lagi, lanjut Teten dana BLU yang mencapai Rp30 triliun. Apalagi sekarang banyak investor yang mau masuk ke FnB. Seperti perusahaan kopi yang mau masuk punya jaringan kafe.

"Kalau kita sudah bisa desain produk UMKM unggul dan berkualitas, banyak investor mau masuk," jelasnya.