Menteri Susi: Perusahaan Indonesia bekingi perbudakan ABK
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan Amerika Serikat dan Eropa mengancam bakal memboikot hasil laut Indonesia. Ini lantaran ada perusahaan perikanan di Tanah Air terlibat dalam perbudakan anak buah kapal di Pulau Benjina, perairan Aru, Maluku.
"Mereka (Amerika dan Eropa) tahu itu tak melibatkan negara kita, tapi perusahaan Indonesia yang membekingi," kata Susi di DPR-RI, Jakarta, Rabu (1/4).
Perbudakan dilakukan oleh PT Pusaka Benjina Resources. Perusahaan ini berpusat di Thailand.
Direktur Jendral Pemasaran hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung mengatakan Amerika dan Eropa ingin melihat langsung perbudakan yang berlangsung di perairan Indonesia itu. Dengan begitu, dia meyakini ancaman pemboikotan itu tak bakal terjadi.
"Mereka makin percaya. praktik ini dilakukan kapal Thailand di wilayah laut Indonesia dan oleh perusahaan Thailand," tegasnya.
Sebelumnya, pengusaha pelayaran nasional menyesalkan penahanan KM Pulau Nunukan oleh petugas gabungan dari TNI Angkutan Laut dan Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tual-Maluku, Kamis (20/3) lalu. Sebab, kapal kargo milik PT Salam Pasific Indonesia Lines (SPIL) itu tak digunakan untuk menangkap ikan.
Ketua Umum Indonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan pihaknya telah melakukan klarifikasi kepada pemilik kapal. Hasilnya, pemilik kapal mengaku baru pertama kali menerima muatan sebanyak 24 x 40 feet reefer berdokumen dari perusahaan forwarding PT RPT. Petikemas itu diangkut melewati jalur Surabaya-Tual-Timika-Benjina-Surabaya.
Namun, kapal ditangkap di Benjina, Maluku dan telah ditahan selama 7 hari.
"Anggota kami sudah bekerja dengan benar. Kapal itu berdokumen lengkap, dan muatannya juga memiliki dokumen. Kalau ada masalah atau kecurigaan terhadap muatan, silakan dicek kepada pemilik barang, tetapi jangan tahan kapalnya," ujarnya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaBUMN Soal Pengganti Ahok di Pertamina: Belum Dipikirin
Ahok sudah mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina per tanggal 2 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina Patra Niaga dan Pelindo Kerja Sama Wujudkan Bali Maritime Tourism Hub
Komitmen mendukung PSN ini diwujudkan dengan dilakukannya Head of Agreement (HOA) bersama Pelindo terkait fasilitas penerimaan BBM dan Avtur di Benoa, Bali.
Baca SelengkapnyaMenaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia
Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaBeras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, Pertamina Lestarikan Lebih dari 6 Juta Pohon
Saat ini terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaBangga! Perusahaan Asal Banda Aceh Ekspor Perdana Kerang Hidup ke Vietnam
Bea Cukai terus berupaya membantu kemajuan dan perkembangan industri dalam negeri
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca Selengkapnya