Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan penghematan anggaran masih akan terjadi di tahun 2017. Dengan demikian, dia harus memastikan bahwa pemakaian anggaran negara di kementeriannya harus lebih teliti, lebih efisien, dan tepat sasaran.

"Kita harus memastikan setiap Rupiah yang kita pakai bisa membangkitkan ekonomi stakeholder kita. Memberikan efek domino pada pasar dan pelaku usaha perikanan," kata Susi di kantornya, Jakarta, Jumat (20/1).

Dia menambahkan, gini ratio (kesenjangan) di Indonesia masih terus melebar, yang mengakibatkan kesenjangan ekonomi memicu ketidakstabilan, baik di bidang politik maupun sosial.

"Kita wajib melakukan affirmative policy untuk membagikan pemertaan kemakmuran dan kesejahteraan. Kita harus berpihak pada yang lemah dan tidak tidak mampu," imbuhnya.

Untuk itu, dia meminta Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) untuk melindungi nelayan tradisional. Sehingga, mereka bisa bersaing dengan nelayan modern, yang hanya bisa merusak lingkungan dan sumber daya laut.

"PSDKP harus mampu mengatasi ini sehingga permainan di laut bisa jadi seimbang dan setara. Melindungi ekosistem laut yang ada," jelasnya.

"Pesan presiden menjadikan laut masa depan bangsa bukan kata sederhana. Itu berarti laut harus kita jaga untuk tetap banyak ikannya dan bisa diambil turun temurun, dari generasi ke generasi," pungkasnya.