Menteri Sri Mulyani Yakin Indonesia Mampu Cetak 500.000 Eksportir di 2030
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengaku, optimis mampu mencetak sebanyak 500.000 eksportir baru di 2030. Apalagi perhatian pemerintah untuk peningkatan daya saing terus dilakukan melalui perbaikan iklim investasi, produktivitas, inovasi, dan kualitas sumber daya manusia yang terus digenjot.
"Saya optimis 500.000 eksportir baru akan dapat tercipta sesuai dengan harapan," jelasnya dalam acara Memacu Ekspor UKM, secara virtual, Selasa (20/4).
Bendahara Negara ini menyebut ekspor sendiri merupakan kegiatan yang menggambarkan daya saing dari suatu perekonomian atau negara. Di mana itu semua adalah turunan dari berbagai skill inovasi, produktivitas dan kualitas sumber daya Indonesia.
"Kualitas sumber daya manusia jelas merupakan pondasi yang tepat dan penting dan dengan komplemen yang dilaksanakan oleh berbagai pihak untuk terus meningkatkan daya saing. Kita berharap dan insya Allah kita akan mampu membangun Indonesia yang berdaya saing," jelasnya.
Dia menambahkan, suksesnya ekspor sebuah negara juga tidak bergantung kepada hanya satu pihak saja. Apakah itu pemerintah baik pusat maupun daerah, namun yang lebih penting adalah peranan dari pada sektor dan berbagai elemen pendukung lainnya.
Ma'ruf Amin: Kita Ingin Indonesia Jadi Produsen & Eksportir Produk Halal Terbesar
Pemerintah Jokowi bercita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir produk halal terbesar di dunia. Salah satu langkah strategis untuk dapat mencapai cita-cita tersebut adalah dengan cara memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM).
Wakil Presiden, Ma'ruf Amin mengatakan, dengan terciptanya SDM yang kuat dan unggul, maka akan mampu menghasilkan inovasi produk halal melalui riset halal science dalam bidang bahan dan material halal untuk industri maupun upaya relevan lainnya.
"Kita bercita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir produk halal terbesar di dunia," kata dia dalam sambutannya di acara Sharia Business & Academic Sinergy, yang digelar virtual, Selasa (29/12).
Dalam melakukan riset, pemerintah tidak hanya berfokus pada pendeteksian material non-halal sebagai penunjang proses sertifikasi. Namun juga harus berfokus pada mencari material pengganti atau substitusi dari material non-halal yang saat ini banyak menjadikan ketergantungan industri untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Sebagai contoh, industri kosmetik halal Indonesia telah mampu mendominasi pasar nasional dengan inovasi kosmetik halal. Pemerintah ingin membuka peluang penguasaan pasar yang lebih luas lagi tidak hanya di tingkat nasional, namun juga pasar dunia.
"Inovasi-inovasi produk dengan material halal tersebut diharapkan dapat dilakukan juga di industri suplemen makanan, bahan makanan dan minuman, herbal dan obat-obatan tradisional, produk healthcare serta farmasi," sebutnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaData Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah
Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen
"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaEkonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya
Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaUntung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional
Tujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.
Baca Selengkapnya