Menteri Rini akui harga daging sapi Rp 120.000 per kg susah turun
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengakui pemerintah belum mampu memberikan harga daging yang dapat dijangkau masyarakat. Padahal, pemerintah telah berupaya menambah pasokan daging sapi dari Australia namun harga di pasaran masih Rp 120.000 per kilogram (kg).
"Sekarang daging sapi itu kebanyakan (harganya) Rp 120.000. Waktu itu kita memang coba impor daging dari Australia kita jual seharga Rp 85.000 tetapi ternyata berat juga," keluh Rini di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Jumat (2/9).
Namun, kini pemerintah memiliki opsi menyediakan daging yang lebih murah yaitu daging kerbau asal India. Dengan harga yang lebih kompetitif, harga daging kerbau bisa dijual seharga Rp 60.000 hingga Rp 65.000 per kg.
"Jadi kami harapkan dengan harga demikian yang setengah dari harga daging sapi, kami harapkan masyarakat bisa membeli dan memilih dan konsumsi daging di masyarakat meningkat," ungkapnya.
Pada kesempatan sama, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron menilai impor daging kerbau yang dilakukan pemerintah merupakan jalan terbaik. Langkah ini diambil untuk menekan tingginya harga daging sapi di pasaran.
"Kalau daging kerbau bagus, masyarakat sambut positif. Saya kira ini adalah masa depan yang baik dengan harga daging yang terjangkau," kata Herman.
Herman menyakini langkah pemerintah ini tidak akan mencekik para peternak dan pedagang daging sapi di pasar. Sebab, impor dilakukan hanya untuk mengintervensi pasar dalam bentuk daging beku dan bukan daging segar.
"Harus dilihat ke depan bahwa kita jangan terus bergantung pada impor. Jadi tinggal bagaimana atensi dan respon pasar supaya ikut menurunkan harga," ucap Herman.
Ke depan, dia berharap pemerintah benar-benar dapat menjaga impor tersebut dan tidak dilepas ke pihak swasta.
"Asal jangan dilepas ke swasta, yang pada akhirnya nanti jadi permainan di swasta. Jadi ini untuk kepentingan rakyat dan diselenggarakan negara, kita hargai," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaSingapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaPetugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaMakanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Baca SelengkapnyaPemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaDengan cara ini, pemisahan daging kelapa berwarna putih menjadi lebih sederhana, bahkan bisa dilakukan hanya dengan menggunakan sendok nasi. Begini caranya
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras medium dijual Rp13.500 per kg, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kg.
Baca Selengkapnya