Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) berkomitmen akan bekerja keras untuk menurunkan tarif listrik di sektor industri. Serangkaian upaya pun telah dirancang untuk merealisasikannya.

Pelaksana tugas Direktur Utama PLN, Sri Peni Intencahyani mengatakan, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah meminta PLN menurunkan tarif untuk sektor industri, agar kompetitif di kawasan Asia Tenggara.

‎"Itu kemarin jadi targetnya Pak Menteri ESDM bahwa PLN ini tarif industrinya harus paling rendah di ASEAN," kata Inten di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (28/11).

Menurut Inten, untuk menurunkan tarif listrik sektor industri,‎ perlu dilakukan peningkatan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), sebab biaya pokok produksinya murah.

Butuh Harga Gas Murah

Dia melanjutkan, PLN juga membutuhkan harga gas yang murah untuk pembangkit listrik, sebab di negara lain harga gas bisa mencapai 3 hingga 4 cent per MBBTU, sedangkan harga gas yang dibeli PLN masih dikisaran 6 cent per MMBTU.

"Energi murah yang lainnya kita sedang meminta supaya yang gas dari hulu itu juga harganya bisa lebih kompetitif. Karena kalau yang dari luar dari hulu bisa 3-4 cent di sini masih 6 cent, ini bagaimana caranya karena itu 60 persen dari biaya pokok produksi,"

Untuk penetapan harga energi primer pembangkit tersebut, PLN menyerahkan ke pemerintah sebab di luar kewenangan perusahaan. Namun, PLN juga melakukan efisiensi untuk menekan biaya pokok produksi pada sisi pemeliharaan pembangkit.

"Jadi memang energi primer ini memegang peran penting tapi PLN nggak hanya serahkan ke pemerintah yang di luar kontrol. Di PLN melakukan upaya-upaya efisiensi bagaimana pemeliharaan ini diatur dijaga dengan baik, supaya hemat nggak boros, itu yang ada di dalam kendali kita," tandasnya.