Merdeka.com - Pemerintah konsisten untuk melakukan pengkajian ulang harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri setiap tiga bulan sekali, meski harga minyak dunia terus turun.

Komitmen ini diungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI tentang Blok Mahakam, Blok Masela, Pembangkit Listrik, Lapindo, Harga Gas dan Harga Minyak, Dana Ketahanan Energi, serta Fit and Proper Test Anggota BPH Migas.

"Benar sekali bahwa harga minyak dunia terus turun, bahkan hari-hari ini makin dalam. Tetapi kita sudah punya aturan, peninjauan harga BBM dilakukan setiap 3 bulan sekali," kata Sudirman di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/1).

Pemerintah, lanjut Sudirman, baru saja mengevaluasi harga BBM dan memberlakukan harga baru pada awal Januari 2016. Oleh sebab itu, evaluasi baru akan dilaksanakan dalam jangka waktu 3 bulan ke depan, dengan tetap memperhitungkan berbagai faktor penentu harga BBM.

"Kita tahu semua, faktor pembentuk harga BBM adalah harga minyak dunia, kurs rupiah terhadap mata uang asing, efisiensi mata rantai pasokan termasuk biaya penyimpanan, pengolahan dan sebagainya. Ini yang terus kita tinjau untuk lebih efisien," jelas Sudirman.

Dirjen Migas Kementerian ESDM, I GN Wiratmaja Puja menegaskan, pemerintah konsisten dengan kesepakatan peninjauan kembali harga BBM subsidi dilakukan per tiga bulan sekali.

"Pemerintah konsisten dengan mekanisme tiga bulanan, seperti yang dikatakan Pak Menteri," tegasnya.