Menteri Erick Nilai RI Miliki Syarat ini untuk Menjadi Jawara Ekonomi Dunia
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir secara tegas mengatakan, Indonesia memiliki komponen penting untuk menjadi 'jawara' ekonomi dunia. Menteri Erick mengatakan, Indonesia memiliki pasar yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi dalam negeri.
"Market (pasar) Indonesia itu sangat mahal, bukan untuk meningkatkan ekonomi asing atau tetangga. Market Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, bukan dipakai untuk menumbuhkan ekonomi negara tetangga atau asing," tegas Menteri Erick dalam pernyataannya, Jakarta, Selasa (28/12).
Menteri Erick tak ingin potensi market tersebut menjadi pertumbuhan ekonomi negara asing. Paling tidak, dari total penduduk sebanyak 270 juta jiwa, 60 persen pasarnya terjadi di Tanah Air.
"Kalau people to people movement ini terjadi, walaupun hanya 60 persen dengan 270 juta penduduk Indonesia, marketnya akan terbentuk, itu yang dinamakan community economy," jelasnya.
Perangkat Pemanfaatan Pasar Indonesia
Menteri Erick bilang, melalui Kementerian BUMN dirinya telah menyiapkan berbagai perangkat untuk mendukung pemanfaatan pasar Indonesia. Menteri Erick juga menambahkan bahwa penggabungan Holding BUMN Ultra Mikro (UMi) yang dilakukan oleh Kementerian BUMN berhasil mendapatkan dukungan dari pasar dan dunia.
"Alhamdulillah kita juga bisa membuktikan dengan penggabungan ini (Holding BUMN UMi), market yang namanya kapitalis pun mendukung. Terbukti kita bisa meyakinkan pasar dan dunia, kita melakukan penambahan modal yang terbesar di Asia Tenggara senilai Rp 96 triliun, terbesar kedua di Asia, terbesar ketujuh di dunia," tutur Menteri Erick.
Sebelumnya Menteri Erick mengatakan, aksi penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue yang dilakukan PT BRI (Persero) Tbk merupakan bukti, jika Indonesia memiliki pasar yang besar. Di samping itu, Menteri Erick mengungkapkan hal lain yang tak kalah penting, yakni UMKM memiliki potensi menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Selain itu, Menteri Erick juga mendorong Kementerian BUMN agar Bursa Efek Indonesia (BEI) jadi yang terbesar di Asia Tenggara. Begitu juga dengan mendorong korporasi BUMN untuk go public sehingga bisa menopang bursa.
"Saya punya campaign Merdeka Berdaulat, di mana salah satunya memastikan market kita untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Industri 4.0 terjadi, jangan sampai kita membesarkan start up, kita go digital, tapi yang kerja bukan orang kita," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,05 persen, lebih tinggi dari banyak negara di dunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Erick mengatakan BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaUsulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaBUMN yang berorientasi pasar ekspor seperti Pertambangan MIND ID, perkebunan PTPN bisa memanfaatkan tren kenaikan harga ini.
Baca SelengkapnyaSGIE merupakan laporan menyeluruh yang memberikan gambaran mendalam tentang keadaan ekonomi Islam secara global.
Baca SelengkapnyaPembubaran 7 perusahaan BUMN merupakan bagian dari program transformasi yang diusung sejak 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai Indonesia berpeluang besar untuk menjadi negara maju dan keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah
Baca Selengkapnya