Merdeka.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak dialog Peguyuban Bajaj dan Pedagang Ayam Potong di Kemandoran, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, para pengemudi bajaj dan pedagang ayam potong menyampaikan keluh kesahnya.

"Saya memang sering mendengar bajaj, lebih seksi lagi dulu ada film Bajaj Bajuri, saya juga sering dengar kalau ayam potong di Jakarta banyak sekali," kata Budi, saat membuka dialog, di kawasan Kemandoran Pluit, Jakarta, Sabtu (16/2).

Budi mengaku senang memiliki kesempatan berdialog dengan para pengemudi bajaj dan pedagang ayam potong. Dia pun langsung memberi kesempatan pengemudi bajaj mengutarakan keluh kesahnya.

"Saya senang sekali bisa ngobrol santai karena menunjukkan segala sesuatunya berjalan dengan baik," jelasnya.

Perwakilan pengemudi bajaj pun mengeluhkan kesulitan dalam mendapat penumpang, hal tersebut disebabkan semakin sulitnya tempat untuk parkir mencari penumpang (mangkal). Sebab, petugas ‎Dinas Perhubungan DKI Jakarta selalu melakukan penertiban.

"Dulu cari duit gampang, sekarang sulit. Berangkat habis sholat subuh baru dapat jam 8, setoran saya Rp 70.000 berangkat subuh pulang jam 3 sore dapat Rp 80.000 sampai 90.000, belum beli gas (bahan bakar bajaj). Berharap seperti dulu lagi," paparnya.

Budi pun mencoba mencari solusi, dia pun menanyakan kelengkapan bajaj. "Nggak punya SIM kali? Spion ada? Bajaj di KIR? Di di KIR pak enam bulan sekali. kalau KIR di cek semua, rem, lampu," tandasnya.

Sumber: Liputan6

Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono