Menteri Bappenas soal Polemik Data Beras: Kasus Berulang dari Tahun ke Tahun
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa, menyoroti polemik data beras yang sempat diributkan antar instansi.
Seperti diketahui, Kementerian Pertanian dan Bulog saling silang pendapat soal data produksi beras. Kementan di satu sisi menyatakan produksi beras surplus, sebaliknya Bulog melaporkan itu defisit sehingga perlu dilakukan impor beras.
Suharso mengatakan, kekisruhan tersebut jadi kasus berulang yang selalu terjadi dari tahun ke tahun, lantaran tidak adanya satu data yang disepakati oleh seluruh instansi pemerintah.
"Bicara soal paling dekat dengan kepentingan nasional kita, pangan, itu beras. Kita mau tanya kenapa kita impor, punya jaga-jaga stok untuk impor, berapa produksi, berapa yang ada di stok nasional yg dipegang oleh Bulog, datanya sampai hari ini enggak ada yang sama. Dari tahun ke tahun kita punya masalah soal ini," ucapnya dalam Grand Launching Portal Satu Data Indonesia di The Westin Jakarta, Jumat (23/12.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Suharso pun ingin agar seluruh kementerian/lembaga termasuk pemerintah daerah (pemda) berkolaborasi terkait tata kelola data Indonesia.
"Yang paling penting adalah data pembangunan membuat valid, kredibel, akurat, dan mudah diakses," tegas Suharso.
Pengelolaan Data
Namun, pengelolaan data menghadapi tantangan yang begitu beragam, mulai dari teknis sampai non-teknis. Alhasil, beragamnya metodologi menghasilkan data tak berstandar dan tidak bisa diperbandingkan.
"Data yang sama diproduksi di institusi berbeda sehingga datanya berbeda, sehingga tak tahu mana yang dipakai untuk pengambilan keputusan," kecam Suharso.
"Sedangkan pada tantangan non-teknis, ego sektoral kita masih cukup besar, terutama dalam interoperability. Jadi data itu dipek dewe, tak bisa dibagikan," tekan dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data BPS: Impor Beras 2023 Terbesar dalam 5 Tahun Terakhir, Didominasi Jenis Beras Patahan
Sebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca SelengkapnyaData BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut
Neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaBulog Beberkan Keberhasilan Bantuan Pangan Beras dalam Menahan Laju Inflasi
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dapat Izin dari Pemerintah, Bulog Bebas Impor Beras Sepanjang 2024
Bulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaPAN Sesalkan Data Pertahanan Diumbar saat Debat: Mungkin Capres Lain Cocok Jadi Gubernur dan Dosen
PAN menilai Indonesia penting memiliki Presiden seperti Prabowo Subianto yang mengerti dan memahami tentang geopolitik, pertahanan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaIndonesia Catat Surplus Neraca Perdangan 43 Kali Berturut-turut, Kini Nilainya Capai USD 2,41 Miliar
Pudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaPemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca Selengkapnya