Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Bahlil Akui Keberhasilan RI Tangani Pandemi Dongkrak Pertumbuhan Investasi

Menteri Bahlil Akui Keberhasilan RI Tangani Pandemi Dongkrak Pertumbuhan Investasi Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengklaim, penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia lebih baik dari Amerika Serikat (AS) maupun negara-negara di benua Eropa. Meski begitu, Menteri Bahlil mengakui secara infrastruktur kesehatan Indonesia masih tertinggal dari AS.

"Harus diakui itu, suka tidak suka Indonesia dibandingkan Amerika sekalipun yang infrastruktur kesehatannya jauh lebih baik. Tapi pengelolaan Covid-19 InsyaAllah kita tidak kalah," kata Menteri Bahlil dalam acara Road to G20: Investment Forum Kementerian Investasi/BKPM, Rabu (18/5).

Menteri Bahlil menjelaskan, kunci utama penanganan pandemi Covid-19 sendiri ialah terletak pada kemampuan kepemimpinan atau leadership seorang kepala negara. Yakni, bagaimana kelihaian seorang kepala negara dalam membangun kolaborasi bersama stakeholders terkait untuk mengurangi penularan virus corona jenis baru tersebut.

"Dan presiden Jokowi telah membuktikan kemampuan leadershipnya dalam rangka mengendalikan pandemi Covid-19," tekannya.

Sejalan dengan terjaganya kasus harian Covid-19 di Indonesia, kinerja sektor investasi juga mampu tumbuh sebesar tumbuh 28,5 year on year (yoy) di kuartal I-2022. Tercatat, realisasi investasi di kuartal pertama tahun ini sebesar Rp 282,4 triliun dari target Rp 1.200 triliun.

"Ini adalah (hasil) kemampuan leadership dari kepala negara," tutupnya.

Realisasi Investasi Kuartal I-2022 Naik, Capai Rp282,4 Triliun

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mencatat, realisasi investasi di kuartal I-2022 mencapai Rp 282,4 triliun dari target yang ditetapkan sepanjang tahun Rp 1.200 triliun. Capaian ini naik 16,9 persen (qtq) dan 28,5 persen (yoy).

Di mana total penanaman modal dari luar negeri (PMA) sebesar Rp 147,2 triliun atau 52,1 persen. Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 135,2 triliun atau 47,9 persen.

"Ini tolong dicatat buat modal dari asing dan luar negeri sudah mulai nyaman dan yakin terhadap stabilitas regulasi dan kebijakan negara dalam mendorong masuknya investasi ke Indonesia," kata Bahlil dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (27/4).

Hal ini merujuk pada pertumbuhan PMA yang mencapai 31,8 persen jika dibandingkan tahun lalu dan 20,5 persen berdasarkan qtq. Sedangkan peningkatan nilai investasi tumbuh 25,1 persen (yoy) dan 13,3 persen (qtq) di waktu yang sama.

Berdasarkan wilayah tujuan, investasi yang masuk luar jawa mengalami peningkatan hingga 30 persen (yoy), yakni sebesar Rp 148,7 triliun. Sedangkan untuk di pulau jawa sebesar Rp 133,7 triliun, naik 26,9 persen (yoy).

"Jadi ini sama-sama tumbuh, ini yang kita inginkan," kata dia.

Dari total investasi Rp 282,4 triliun, Bahlil mengatakan ada 319.013 penyerapan tenaga kerja langsung. Artinya jika dihitung dampak secara tidak langsungnya, ada lebih dari 1 juta pekerja yang terserap atau mendapatkan pekerjaan.

"Investasi di sektor manufaktur, padat karya dan teknologi tinggi. Ini rekor tertinggi 10 tahun terakhir," kata dia.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui

VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui

Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Tanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu

Tanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu

Saat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Libatkan Mensos Risma Saat Bagikan Bansos, Ini Penjelasan Bahlil

Tak Libatkan Mensos Risma Saat Bagikan Bansos, Ini Penjelasan Bahlil

Akhir-akhir ini Menko Perekonomian Airlangga Hartarto lebih sering membagikan bansos.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi

Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi

Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.

Baca Selengkapnya
Bulog Beberkan Keberhasilan Bantuan Pangan Beras dalam Menahan Laju Inflasi

Bulog Beberkan Keberhasilan Bantuan Pangan Beras dalam Menahan Laju Inflasi

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Tangsel Kawal Langsung Jokowi Bagikan Bantuan Pangan di Tangsel

Wali Kota Tangsel Kawal Langsung Jokowi Bagikan Bantuan Pangan di Tangsel

Bantuan ini diyakin bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat

Baca Selengkapnya
Ketum Muhammadiyah Minta Capres-Cawapres dan Pendukung Harus Siap Kalah

Ketum Muhammadiyah Minta Capres-Cawapres dan Pendukung Harus Siap Kalah

Haedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.

Baca Selengkapnya