Mentan: Harga Daging Sapi Mahal Bukan Tugas Saya, Tugas Saya Itu Ketersediaan
Merdeka.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan daging sapi di Bekasi cukup untuk menyuplai daerah lain. Hal ini dikatakan mentan usai meninjau peternakan sapi milik salah satu perusahaan swasta di Desa Karangmekar, Kedung Waringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Di semua kantong kantong suplai sesuai dengan neraca yang kita miliki bahwa ketersediaan jelang Idul Fitri dalam kondisi aman. Jadi antara ketersediaan dan kebutuhan bisa kita penuhi dengan baik. Dan saya pastikan ketersediaan di Bekasi, di Karawang siap untuk mensuplai ke daerah lain," kata Mentan Syahrul dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (15/4).
Tercatat stok sapi potong yang saat ini tersedia di satu perusahaan Bekasi mencapai 3.563 ekor serta sebanyak 2.538 ekor berada di kandang Sukabumi. Jumlah tersebut masih akan bertambah mengingat akan adanya tambahan stok sapi dari Australia.
"Kita berharap khususnya di Jabotabek ini ketersediaan daging lebih baik dari tahun lalu hingga di atas 15 persen. Nah, yang kita antisipasi saat ini adalah menjaga agar tidak terjadi kenaikan tinggi. Jadi semua yang ada disini harus dipersiapkan," ucapnya.
Mentan SYL menambahkan, tugas Kementerian Pertanian saat ini adalah mempersiapkan ketersediaan agar tetap ada bahkan berlebih. Jangan sampai, kata dia, memasuki hari raya stok daging nasional tidak terhitung secara baik.
"Saya selalu bicara ketersediaan karena masalah harga bukan tugas saya. Tugas saya itu ketersediaan, tapi tentu kita harus saling dukung dengan perdagangan dan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, pimpinan perusahaan ternak sapi PT Kariyana Gita Utama (KGU) Suratno mengatakan bahwa kapasitas kandang yang tersedia saat ini mampu mencukupi kebutuhan daging di wilayah Jabodetabek.
Pihaknya juga akan memasukkan lagi sapi sebanyak 250 ekor asal Australia melalui Pelabuhan Tanjung Priok untuk menambah populasi sapi di kandangnya.
"Kami memiliki kandang yang ada di Curug Sukabumi dengan luas 14,5 hektare dan memiliki kapasitas muat 4.850 ekor," katanya.
Adapun Kementan memastikan ketersediaan sapi siap potong dalam kondisi aman, di mana saat ini ada sekitar 32 importir sapi yang memiliki 42.079 ekor sapi siap potong dan 1.528 ekor kerbau siap potong.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Bakal Impor 2.350 Ekor Sapi Asal Australia
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaSatgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran
Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, Daging Sapi Bakal Langka dan Makin Mahal Saat Ramadan hingga Lebaran
Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaSidak Gudang Beras Bulog di Jakut, Satgas Pangan Polri Pastikan Harga Turun Sebelum Puasa
Satgas pangan Polri memastikan bahwa harga beras akan turun dalam waktu dekat ini
Baca SelengkapnyaPastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH
Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca Selengkapnya