Mentan akui lambat keluarkan izin impor bawang putih
Merdeka.com - Menteri Pertanian Suswono mengakui lambat pengurusan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) turut berdampak pada naiknya harga bawang putih sebulan terakhir. Dokumen yang wajib dimiliki dinilai importir terlalu rumit dan tidak efisien.
Politikus PKS ini mencontohkan penumpukan 332 kontainer di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, akibat telat menerima RIPH. "Ada hal terkait penumpukan (bawang putih impor) harus kita akui ada pengeluaran izin yg terlambat," ujar Suswono dalam konferensi pers bersama di Kementerian Perdagangan, Senin (18/3).
RIPH adalah dokumen yang menentukan alokasi impor setiap perusahaan. Sebelum memiliki izin dari Kementan itu, perusahaan wajib mendapat status Importir Terdaftar (IT) dari Kemendag.
Titik paling tidak efisien dari RIPH, seperti diakui Suswono, adalah banyaknya dokumen yang harus diperiksa bea cukai dan badan karantina di pelabuhan. Satu pengiriman bisa mencapai 3.300 halaman. Jika bisa dipangkas, alur pemeriksaan RIPH bisa dipercepat.
"Saya tanya dirjen saya, ada 3.300 dokumen untuk satu RIPH, itu makan waktu, ke depan, memang kita akan revisi lampiran agar satu perusahaan cukup satu surat, tidak per komoditas, kalau demikian pasti bisa mempersingkat," katanya.
Selain itu, menangkal permasalahan serupa bawang putih untuk produk hortikultura, Kementan akan memudahkan izin masuk bagi barang yang dianggap bisa menurunkan harga, khususnya kontainer yang tertahan di Surabaya.
"Kami memerintahkan produk (hortikultura) untuk semester satu ini tetap bisa dikeluarkan sepanjang perusahaan itu memang mengajukan rekomendasi," kata Suswono.
Di sisi lain, Mentan menegaskan adanya permasalahan RIPH dan kenaikan harga bawang tidak akan mengubah kebijakan soal pembatasan impor hortikultura. Produk sayur dan buah tetap harus dibatasi melalui lima pelabuhan saja, termasuk Surabaya dan Belawan.
"Permentan 60/2012 (soal pembatasan impor) masih tetap berlaku, persyaratan ini harus dipenuhi," tegasnya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemendag Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Bawang Putih Jelang Lebaran
China menjadi pemicu harga bawang putih di Indonesia meroket jelang lebaran.
Baca SelengkapnyaIngat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian
Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaPengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen
Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaAnggaran Subsidi Pupuk Ditambah Rp14 Triliun, Ini Sederet Manfaat Dirasakan Petani
Dengan adanya tambahan subsidi pupuk, maka harga pupuk akan lebih terjangkau, sehingga biaya produksi pertanian akan berkurang.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok
Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Beri Diskon Pajak Hiburan, tapi Masih Tunggu Aturan Resmi
Sudah ada beberapa Pemda menyampaikan niat untuk memberikan insentif. Tetapi pihaknya masih menunggu aturannya terbit secara resmi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca Selengkapnya