Menperin: Kerja Sama dalam Rantai Pasok BUMN Bakal Perkuat Daya Saing UMKM
Merdeka.com - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengharapkan kerja sama antara Kementerian Perindustrian dengan Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian BUMN tentang kemitraan KUMKM dan IKM dalam rantai pasok BUMN bisa meningkatkan peran kontribusi dan daya saing KUMKM/IKM terhadap perekonomian nasional.
"Sinergi yang dilakukan antara Kementerian Koperasi dan UKM kementerian perindustrian diharapkan dapat meningkatkan peran kontribusi dan daya saing koperasi dan UMKM/IKM terhadap perekonomian nasional melalui peningkatan kemitraan dalam rantai pasok BUMN," kata Menperin dalam sambutannya di penandatanganan Nota kesepahaman, Jumat(3/9).
Menperin menjelaskan, dalam pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan daya saing UMKM atau IKM saat ini menjadi prioritas. Hal itu terbukti Pemerintah telah menaikkan anggaran Penanganan covid-19 menjadi Rp744,75 triliun.
"Di mana sebesar Rp161,2 triliun dialokasikan untuk program dukungan bagi UMKM dan koperasi. Upaya pemulihan ekonomi nasional tersebut memerlukan usaha yang sangat keras, progresif, agresif dan juga kolaboratif dari seluruh pemangku kepentingan," ujarnya.
Oleh karena itu, dalam rangka pemberdayaan industri kecil dan menengah Kemenperin menyelenggarakan berbagai program pembinaan dan pendampingan terhadap IKM agar mampu secara kuantitas dan kualitas bisa menjadi bagian dari rantai pasok industri dalam negeri dan global.
Dengan melalui pengembangan ekosistem rantai pasok seperti program link and match dan kemitraan dengan industri besar termasuk BUMN, maupun juga melalui ekosistem digital dengan memasukkan IKM dalam platform marketplace, dan juga BUMN.
Akses Pasar Lebih Luas
"Melalui kolaborasi kerja sama kemitraan yang ditandatangani pada hari ini kami harapkan bisa memberikan manfaat kepada koperasi dan UMKM atau IKM serta juga manfaat pada BUMN," ujarnya.
Menperin berharap, berkat kolaborasi ini koperasi UMKM dan IKM dapat memiliki akses pasar yang lebih luas untuk jangka panjang dalam rantai pasok BUMN, serta dapat menerima umpan balik untuk perbaikan kualitas produk kualitas SDM, sistem manajemen mutu, serta akses informasi dan teknologi agar menjadi mitra yang memiliki daya saing tinggi.
"Sementara itu BUMN juga diharapkan bisa mendapatkan jaminan pasokan bahan baku yang sesuai standarnya serta dapat membantu meningkatkan penggunaan produk dalam negeri pada BUMN," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan anggaran Rp20 miliar untuk industri makanan dan minuman (mamin) di tahun 2024.
Baca Selengkapnyakenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaMenko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mempolitisasi bantuan sosial
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaTujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.
Baca SelengkapnyaPenyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaMenteri Bintang mengatakan perempuan adalah kekuatan bangsa yang akan menentukan pembangunan Indonesia di masa depan.
Baca Selengkapnya