Menperin desak DPR segera cairkan dana pembelian Inalum
Merdeka.com - Menteri Perindustrian, MS Hidayat, beharap Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) segera menyetujui pencairan anggaran sebesar Rp 7 triliun guna membeli PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum).
Pasalnya, apabila pemerintah terlambat menepati jadwal pembelian Inalum, maka tidak ada lagi kesempatan mendapatkan Inalum dengan harga USD 558 juta. Sebab, konsorsium Jepang NAA yang menjadi pemilik lama, sudah bersedia mengurangi harga dari tawaran awal USD 626,1 juta.
"Kalau hari ini bisa terjadi (pemerintah mendapat persetujuan Komisi XI), kemungkinan bisa dikejar. Karena Komisi VI sudah setuju, Komisi VII sudah setuju. Tinggal komisi XI terkait pencairan dana," kata Hidayat di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (25/10).
Hidayat menjelaskan, apabila Inalum berhasil dimiliki pemerintah maka perusahaan penghasil alumunium terbesar Asia Tenggara ini akan menjadi perusahaan berbadan hukum Indonesia yang dimiliki oleh negara.
"Inalum menjadi persero baru di bawah Kementerian BUMN," kata Hidayat.
Sebelumnya, Hidayat berharap pemerintah telah mengantongi izin, termasuk izin pencairan dana guna membeli Inalum, dari DPR paling lambat hari ini, Jumat (25/10). Dengan demikian pemerintah memiliki cukup waktu untuk membereskan persoalan administrasi terkait pembelian Inalum.
Sayangnya, rapat kerja antara pemerintah dan Komisi XI DPR RI yang semula dijadwalkan berlangsung Kamis (24/10) malam, harus ditunda lantaran anggota Komisi XI yang hadir tidak mencapai quorum. Alhasil, tidak ada keputusan buat menyetujui pencairan anggaran sebesar Rp 7 triliun yang telah dialokasikan untuk mendapatkan Inalum.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, Ini Penyebab Beras Langka di Alfamart dan Indomaret
Guna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Senang Hias Rumah, Pemudi Indramayu Ini Sulap Kain Jadi Tas Indah, Kini Kantongi Cuan Jutaan Rupiah
Bermula dari hobi, pemudi asal Indramayu ini ciptakan kain simpul yang bernilai ekonomi tinggi
Baca SelengkapnyaCak Imin: Enggak Perang, Kenapa Banyak Utang Beli Alat Perang?
Lebih baik negara meminjam uang untuk membeli alat-alat pertanian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut Bulog Tegaskan Pemerintah Tidak Akan Ubah HET Meski Harga Beras Mahal dan Langka
Meskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaJubir Anies-Cak Imin Indra Charismiadji Ditangkap Kejaksaan, Timnas AMIN Beri Pendampingan Hukum
Timnas Anies-Muhaimin (AMIN) memberikan pendampingan hukum bagi juru bicaranya Indra Charismiadji, yang ditangkap Kejaksaan
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnya