Menperin Agus: PMI Industri Manufaktur Sudah Rebound Kembali
Merdeka.com - Aktivitas industri manufaktur di Tanah Air terus menunjukkan pemulihan di tengah tekanan pandemi covid-19. Geliat ini terlihat dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia yang pada Juli 2020 yang berada di level 46,9. Capaian ini naik dibandingkan bulan sebelumnya yang menempati posisi 39,1.
"PMI yang dipublish oleh Markit, Indonesia dalam 3 bulan terakhir, semenjak penurunan pada bulan Maret itu, sudah rebound kembali," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Webinar Relocating Investment to Indonesia in The Time of Covid-19: Opportunity and Challenge INDEF, Selasa (4/8).
Agus menjelaskan, pada Februari 2020 PMI Indonesia mencatatkan titik tertingginya dalam sejarah, yakni mendekati 52 poin. Kemudian hantaman covid-19 yang tak terelakkan, membuat PMI Maret mengalami penurunan yang sangat tajam pada 27,5 poin.
"Pada bulan Maret turun drastis, dan April juga kembali pada posisi 27,5 poin. Ini juga satu hal yang sangat promising, bahwa penurunan ini kita lihat hanya terjadi pada bulan Maret dan April. Di mana pada bulan Mei, walaupun sangat tipis, tapi paling tidak kita bisa melihat ada kenaikan 1 poin," imbuhnya.
Meski demikian, pada Juni 2020, PMI industri manufaktur mengalami kenaikan ke titik 39,1. "Dan kemarin oleh Markit telah dipublish bahwa posisi PMI kita sudah naik kembali pada posisi 46,9 persen," tandasnya.
Kinerja Ekspor
Kementerian Perindustrian mencatat industri pengolahan nonmigas masih konsisten menjadi sektor yang memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor nasional. Sepanjang semester I-2020, total nilai pengapalan produk sektor manufaktur menembus hingga USD60,76 miliar atau menyumbang 79,52 persen dari keseluruhan angka ekspor nasional yang mencapai USD76,41 miliar.
"Terus terang saya cukup surprise dengan hasil kinerja ekspor industri pengolahan nonmigas saat ini. Di luar dugaan, kinerja ekspor sektor industri manufaktur ternyata masih mencatatkan kontribusi yang positif," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Rabu (22/7).
Dia menegaskan, pihaknya terus menjaga keberlangsungan aktivitas industri manufaktur di Tanah Air, meskipun sedang tertekan karena melambatnya ekonomi dunia dan dampak pandemi Covid-19. Sebab selama ini sektor industri manufaktur berperan sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
"Kami bertekad untuk senantiasa menggenjot kinerja industri yang memiliki orientasi ekspor. Dilihat dari sumbangsihnya terhadap struktur nilai ekspor nasional, sektor industri berkontribusi 79,52 persen pada semester I-2020 atau naik dibanding periode yang sama tahun 2019 sebesar 75,47 persen," paparnya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri
Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaIndustri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Genjot Produksi Beras, Jokowi Minta Petani Mulai Tanam Padi Bulan ini
Indonesia sudah mulai memasuki musim penghujan sehingga kebutuhan air tercukupi untuk memanen.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca Selengkapnya