Menkop Teten: UMKM yang Bertahan Karena Terhubung ke E-Commerce
Merdeka.com - Sektor UMKM menjadi yang paling terdampak pada krisis akibat pandemi Covid-19, hanya segelintir pelaku UMKM yang masih bisa bertahan di tengah lesunya ekonomi nasional. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, mereka yang bertahan merupakan UMKM yang telah terhubung dengan platform e-commerce dan ekosistem digital.
"Kami melihat ada UMKM yang saat ini bisa bertahan di tengah lesunya ekonomi yaitu yang terhubung dengan platform e-commerce dan ekosistem digital," kata Teten dalam webinar UMKM Gearing-Up Into New Normal bertajuk Solusi Pembiayaan, Pemasaran dan Digitalisasi, Kamis (25/6).
Meski demikian, dari 62 juta UMKM yang terdaftar di Kementerian Koperasi dan UKM, baru 8 juta atau sekitar 18 persen yang melapak di platform digital. Sisanya, masih berjualan secara offline.
Padahal, dalam catatan Bank Indonesia, penjualan online selam masa pandemi naik 18 persen. Data lainnya, dari Kata Data mencatat penjualan online meningkat sebanyak 36 persen dari sebelum pandemi. Pun dengan jumlah akun baru penjual online di platform digital bertambah.
Berdasarkan data tersebut, Teten menilai upaya transformasi digital perlu dipercepat. Selain untuk menjangkau pasar yang lebih besar, cara ini membuat pelaku usaha UMKM lebih mudah terhubung dengan akses pembiayaan.
"Bukan hanya akses pasar, ini juga mempermudah pelaku UMKM akses ke pembiayaan," kata Teten.
Dia melanjutkan, selama ini pelaku UMKM sulit mendapatkan pembiayaan lantaran tidak memiliki jaminan. Namun dengan data digital, catatan kesehatan bisnis bisa dijadikan bahan pertimbangan perbankan untuk menyalurkan pembiayaan.
"Kalau ada data digital mengenai kesehatan bisnis, ini bisa dijadikan bahan bank untuk pertimbangan penyaluran pembiayaan," pungkas Teten.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang
Atikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca SelengkapnyaAjak UKM Cirebon untuk Gabung di Kanal ‘Harbolnas’, Lazada Berkomitmen Dukung Penjual Fesyen Lokal
Ratusan UKM fesyen yang tergabung dalam Mall UKM Cirebon memiliki toko digital dan berjualan di Lazada.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya
Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Telkom Semakin Mudahkan UMKM Jangkau Pasar B2B
PaDi UMKM hadirkan sistem pembayaran yang efisien untuk transaksi yang lebih mudah.
Baca SelengkapnyaSepakat dengan Menkop Teten, Ekonom: Tiktok Harus Pisahkan e-Commerce dengan Media Sosial
Aturan yang tertuang pada Permendag 31/2023 harusnya benar-benar dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua pihak.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM dan KPPU Sepakat Dorong Pelaku UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Besar
Teten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten Prediksi Jumlah UMKM Capai 83,3 Juta di 2034
UMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaDorong Pelaku UMKM Tembus Pasar Internasional, Perbankan Ciptakan Wadah untuk Menetaskan Bisnis Potensial
Pelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTikTok dan Tokopedia Masih Temui Ganjalan, UMKM Ini Justru Untung saat Harbolnas
Pemerintah mengingatkan TikTok agar mematuhi aturan pemerintah untuk tidak menggabungkan media sosial dengan E-Commerce.
Baca Selengkapnya