Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkop Teten Perkuat Kemitraan Koperasi dengan TaniHub untuk Serap Hasil Pertanian

Menkop Teten Perkuat Kemitraan Koperasi dengan TaniHub untuk Serap Hasil Pertanian Menkop UKM Teten Masduki. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mendorong koperasi untuk bermitra dan berkolaborasi dengan TaniHub Group. Dengan kerja sama ini, komoditi yang dihasilkan petani bisa terserap pasar dengan harga yang bagus.

"Model bisnis seperti ini harus terus dikembangkan. Saya ingin bagaimana para petani yang memiliki lahan sempit, sekitar setengah hektare, tapi bisa masuk dalam skala ekonomi," papar Teten, Minggu (22/11).

Teten mengatakan, apabila petani masih bertahan dengan model bisnis konvensional, maka usaha mereka tidak akan pernah bisa maju, alias kecil terus. "Jadi, bisnis model yang dikembangkan TaniHub ini merupakan satu lompatan besar membangun bisnis pertanian yang melibatkan banyak orang," ucap Teten.

Teten meyakini bila pasar komoditinya sudah ada yang menjamin atau membeli, lembaga pembiayaan pun bakal mau membiayai. "Lembaga keuangan tidak akan ragu-ragu lagi, karena produknya sudah ada yang menyerap," terangnya.

Dengan infrastruktur yang lengkap yang sudah dimiliki TaniHub, Teten pun mendorong petani (melalui koperasi) bisa bermitra dengan TaniHub. Langkah ini juga untuk mewujudkan program korporatisasi pertanian.

"Ekosistem yang sudah dibangun TaniHub tersebut merupakan bisnis model yang terkonsolidasi. Ini juga bisa dikembangkan ke sektor lain seperti perkebunan, perikanan, peternakan, dan sebagainya," kata Teten.

Untuk itu, Teten akan menjadikan ekosistem TaniHub sebagai bisnis model korporatisasi pertanian. Di dalamnya ada petani, koperasi, offtaker (TaniHub). Termasuk akses terhadap pembiayaan.

Bangun Ekosistem Petani

Sementara itu, Presiden Direktur TaniHub Group Pamitra Wineka bercerita latar belakang pihaknya membangun PPC TaniHub. "Bayangkan, setiap mengirim buah-buahan dari Malang ke Jakarta, selama 24 jam, hampir 40 persen produk dalam kondisi rusak saat tiba di Jakarta," ungkap Eka, sapaan akrab Pamitra.

Sedangkan buah Lengkeng dari Thailand, dengan lama perjalanan sekitar seminggu, tingkat kerusakan produk hanya 5 persen. "Sehingga, kita bangun PPC TaniHub sebagai solusi untuk masalah tersebut," tegas Eka.

Di PPC, pihak TaniHub membantu petani dengan langkah mencuci, mensortir, pengemasan, dan lain-lain. "Kita siap mendukung petani dan koperasi, walau mereka tidak menjual komoditinya ke TaniHub," tukas Eka.

Oleh karena itu, pihaknya membentuk TaniHub Group yang menghubungkan dengan pasar. Sedangkan untuk memperkuat itu, pihaknya juga membentuk TaniSupply untuk mengurusi supply chain, dan TaniFund untuk urusan pembiayaan.

"Intinya, TaniHub Group sebagai salah satu startup agritech, konsisten membangun ekosistem petani, mulai dari pembiayaan, penanaman, hingga pemasaran yang disertai dengan pendampingan dan edukasi kepada petani melalui tiga entitas bisnisnya. Yaitu, TaniHub, TaniSupply, dan TaniFund," tutupnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'

Mengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'

Berbekal kesungguhan dan keyakinan, nyatanya ternak yang dijalaninya membuahkan hasil tak terduga. Ia sukses menjadi seorang peternak entok muda.

Baca Selengkapnya
Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut

Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut

Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya

Baca Selengkapnya
Menteri Teten Sebut UMKM Mebel Sulit Beralih Jadi Bisnis Ramah Lingkungan, Ini Alasannya

Menteri Teten Sebut UMKM Mebel Sulit Beralih Jadi Bisnis Ramah Lingkungan, Ini Alasannya

Memang kontribusi sektor kriya memang tidak sebesar subsektor kuliner atau fesyen tapi masih berpotensi untuk pertumbuhan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Harapan Petani Tembakau ke Presiden Terpilih: Jaga Keberlangsungan Mata Pencaharian Kami

Harapan Petani Tembakau ke Presiden Terpilih: Jaga Keberlangsungan Mata Pencaharian Kami

Samukrah mengingatkan bahwa terdapat jutaan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertembakauan.

Baca Selengkapnya
Koperasi Bermasalah Tak Tertangani, Menkop Teten Tagih Janji DPR Bahas Rancangan Undang-Undang Koperasi

Koperasi Bermasalah Tak Tertangani, Menkop Teten Tagih Janji DPR Bahas Rancangan Undang-Undang Koperasi

Operasional dan ekosistem kelembagaan koperasi sudah lama tidak dibenahi, meskipun koperasi dianggap sebagai pilar perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Temui Petani Indramayu, Ganjar Terima Keluhan Subsidi Pupuk hingga Pendampingan Usaha

Temui Petani Indramayu, Ganjar Terima Keluhan Subsidi Pupuk hingga Pendampingan Usaha

Keterbatasan para petani pun berdampak pada kemampuan modernisasi.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Ribuan Buruh Terancam Tidak Mendapat THR, Ini Modus yang Digunakan Perusahaan Nakal

Ribuan Buruh Terancam Tidak Mendapat THR, Ini Modus yang Digunakan Perusahaan Nakal

Setiap tahun terjadi kasus kecurangan demi tidak membayar THR karyawan.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Transformasi Industri Berbasis Teknologi Dilakukan Semen Indonesia Grup

Terungkap, Begini Transformasi Industri Berbasis Teknologi Dilakukan Semen Indonesia Grup

Melalui TEMC, PT Semen Tonasa berhasil menghemat penggunaan energi hingga 4.899 Terajoule (TJ) atau setara dengan 167.228 ton batu bara.

Baca Selengkapnya