Menkop Teten Nilai Pasar Laut Indonesia Mampu Sejahterakan Masyarakat
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, Pasar Laut Indonesia dan Sistem Resi Gudang Ikan yang diresmikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya saja pelaku usaha yang mayoritas 96 persen di sektor perikanan.
"Saya mengucapkan selamat kepada KKP atas peluncuran pasar laut Indonesia dan sistem resi gudang ikan. Saya kira masih UMKM ini jelas-jelas akan memberi manfaat yang luar biasa," kata Teten dalam soft launching Pasar laut Indonesia dan Sistem Resi Gudang Ikan secara Virtual, Rabu (19/8).
Dia menambahkan, sistem resi gudang sangat tepat diterapkan di masa pandemi covid-19 ini. Karena pandemi telah menurunkan permintaan, sehingga tidak hanya komoditi perikanan saja yang akan meningkat melainkan komoditi lain juga akan terdorong.
"Khusus ikan saya membaca laporan FAO di tengah pandemi covid-19 ini ternyata masih tumbuh 3,1 persen konsumsi ikan, dan ini lebih tinggi dari pada pertumbuhan konsumsi protein lainnya yang hanya 2,1 persen," ujarnya.
Menurutnya memang komoditas ikan ini makin digemari di dunia, karena ikan masuk ke dalam healthy food. Namun, di Indonesia masyarakat masih gemar konsumsi daging-dagingan seperti daging sapi.
Padahal dengan kekayaan laut yang dimiliki Indonesia, Pemerintah harus bisa menggiring dan mengubah cara konsumsi masyarakat untuk beralih ke komoditas ikan atau komoditas laut lainnya. Dengan begitu bisa menjawab masalah stunting di Indonesia dengan mengkonsumsi protein dari laut, atau masalah lainnya.
"Saya ditugaskan oleh pak Presiden untuk mengontrol masalah pangan dan isu yang terbesar ini kan kita terus-menerus impor daging sapi. Kalo swasembada sapi tidak mungkin, karena antara lahan kita hampir tidak memadai, sementara kita punya laut yang begitu luas kita mesti giring berubah cara konsumsi masyarakat kita," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaKKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut
Bagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran
Baca SelengkapnyaUpaya KKP Lawan Pencurian Ikan dengan Penangkapan Terukur Dapat Dukungan FAO
Program ini salah satu tujuannya untuk memastikan keberlanjutan populasi perikanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kunjungi Pasar Bersehati Manado, Atikoh Jelaskan Skema Pedagang Dapat Bantuan Modal Lewat KTP Sakti
Atikoh sempat berdiskusi dengan para pedagang di pasar tersebut.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM dan KPPU Sepakat Dorong Pelaku UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Besar
Teten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaIzin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara
Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaKKP Bakal Lakukan Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Targetnya Sebelum Lebaran
Tujuan kebijakan ini untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta mendongkrak pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Baca Selengkapnya