Menkop Teten Ingin UMKM Jadi Bagian Rantai Pasok Industri Seperti di Taiwan
Merdeka.com - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) tengah membuat master plan agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok industri pembuat komponen seperti di Korea Selatan, Taiwan, Jepang, dan Malaysia.
"Kita harus mengejar ini. Tidak boleh kalah dengan negara lain karena Indonesia mampu," ujar Menkop UKM Teten dikutip dari Antara, Minggu (19/9).
Dalam kunjungan ke pabrik CV Nuri Teknik (Nuritek) di Cianjur, Jawa Barat, Menkop menyatakan Indonesia mampu menciptakan UMKM berteknologi tinggi dan berstandar internasional. Dia menilai adanya Nuritek dapat dijadikan contoh oleh pelaku UMKM yang bisa mengandalkan desain dan teknologi yang mampu berinovasi serta kreatif.
Teten menjelaskan bahwa Nuritek merupakan usaha yang fokus pada pembuatan berbagai alat-alat kesehatan (alkes), baik untuk keperluan kedokteran, rumah sakit, maupun manufaktur umum.
Teten juga memuji Alkes yang diproduksi Nuritek. Menurut Teten, ini bisa mensubtitusi alat kesehatan yang masih banyak impor. Development produknya berkembang dan didukung dengan suply chain yang baik dan mengembangkan kerjasama dengan usaha kecil menengah yang dibinanya.
"Ini sejalan dengan visi pengembangan UMKM masa depan dengan produk berbasis kreativitas dan inovasi teknologi. Saya sudah tawarkan untuk menjadi inkubator bisnis untuk melahirkan wirausaha-wirausaha masa depan bagi anak-anak muda terdidik supaya UMKM kita punya produk yang berdaya saing tinggi dan bisa bersaing dengan produk-produk industri besar baik di pasar lokal maupun global," kata Teten.
"Sebagai produsen dalam negeri, Nuritek sukses menjadi supplier alat-alat kedokteran dan rumah sakit yang telah tersebar hampir ke seluruh provinsi di Indonesia," sambungnya
Di masa pandemi Covid-19, katanya, salah satu bisnis yang masuk dalam kelompok pemenang adalah produsen alkes. Di samping itu, kata dia, Nuritek juga telah memanfaatkan portal Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKKP), di mana pemerintah pusat dan daerah mengalokasikan minimal 40 persen belanjanya untuk produk UMKM dan Koperasi.
"Kebijakan ini tertuang dalam Perpres (Peraturan Presiden) 12 tahun 2021. Total alokasi anggaran pada 2021 ini sebesar Rp 460 triliun," kata Menkop.
Harumkan Kaya Anak Bangsa
Sebagai produsen dalam negeri, Nuritek diharapkan dapat terus mengharumkan karya anak bangsa dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak untuk penggunaan produk dalam negeri.
Pemilik CV Nuri Teknik Ahmad Sarifudin memaparkan Nuritek telah memproduksi alkes selama lebih dari 30 tahun. Mulai dari masker, alat Ultrasonografi (USG), meja operasi, hingga tempat tidur pasien. Jumlah yang diproduksi hingga saat ini, kata dia, mencapai lebih dari 500 unit.
"Kami bersyukur, seperti mendapat karpet merah dari pemerintah sejak pemerintah menutup beberapa produk impor dan mengganti dengan produk UMKM yang mampu mensubstitusi impor," kata Ahmad.
Selain itu, Ahmad syarifudin atau biasa dipanggil kang Iden mengungkapkan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Kami karena telah dikunjungi oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
"Hal ini semakin memotivasi kami sebagai salah satu produsen alat kesehatan dalam negeri untuk terus menghasilkan karya lebih baik lagi untuk negeri ini, semoga dengan adanya apresiasi dan dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM ini, dapat mendukung kami selaku pelaku usaha dalam negeri untuk dapat memperjuangkan hasil produk anak bangsa agar semakin mendapatkan karpet merah di negerinya sendiri."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkop UKM dan KPPU Sepakat Dorong Pelaku UMKM Masuk Rantai Pasok Industri Besar
Teten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca Selengkapnya26 UMKM Binaan BUMN Semen Pamer Produk di Perayaan Natal BUMN, Ini Daftarnya
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaSido Muncul dan Kemenkop UKM Kolaborasi Bantu Petani Rempah Agar Lebih Maju & Berdaulat
Sido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri
Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaBantu Kembangkan UMKM Indonesia, TASPEN Raih Penghargaan di Anugerah BUMN 2024
Ppenghargaan ini merupakan bukti nyata komitmen TASPEN dalam mendukung kemajuan dan pengembangan UMKM
Baca SelengkapnyaDorong Pelaku UMKM Tembus Pasar Internasional, Perbankan Ciptakan Wadah untuk Menetaskan Bisnis Potensial
Pelaku UMKM diharapkan bukan saja maju di bidang bisnis, tapi dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTelkom Semakin Mudahkan UMKM Jangkau Pasar B2B
PaDi UMKM hadirkan sistem pembayaran yang efisien untuk transaksi yang lebih mudah.
Baca SelengkapnyaJual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau
Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten Prediksi Jumlah UMKM Capai 83,3 Juta di 2034
UMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnya