Menko Luhut sebut perang dagang bikin RI lebih selektif soal ekspor impor
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, perang dagang yang tengah terjadi saat ini harus dilihat dari sisi positif. Sebab, akibat perang dagang tersebut Indonesia berpikir untuk lebih selektif dalam melakukan impor dan menggenjot ekspor komoditas.
Luhut mengatakan, salah satu kebijakan yang segera diberlakukan untuk menekan impor, yaitu pencampuran CPO ke solar sebanyak 20 persen (B20). Kebijakan tersebut akan mulai berlaku pada 1 September 2018.
"Trade war ini buat kita lakukan jadi bersih-bersih. Salah satunya kenapa dari dulu tidak fokus dengan biodiesel. Kalau nanti tanggal 1 diimplementasikan, petani (sawit) yang 1,1 juta orang itu akan lebih baik. Produksi kelapa sawit sebesar 36 juta, bisa 60 juta-70 juta ton per tahun karena ada program repelnting," ujar dia di Yogyakarta, Kamis (30/8).
Selain menekan impor, lanjut dia, kebijakan ini juga akan memperbaiki harga jual CPO Indonesia. Jika saat ini CPO dihargai USD 350 per ton, maka diprediksi bisa naik hingga dua kali lipat.
"Ini bisa naik dari USD 350, kemudian USD 600 ke USD 750. Dari mengurangi impor minyak mentah dengan biodiesel, kita bisa hemat USD 2 miliar, tahun depan USD 8 miliar. Tahun ini kita ganti 1,2 juta ton, tahun depan 6 juta ton," kata dia.
Tak hanya itu, lanjut Luhut, saat ini pemerintah bersama BI juga terus berupaya menekan defisit transaksi berjalan current account defisit (CAD). Oleh sebab itu, berharap segala upaya yang tengah dilakukan pemerintah ini mendapatkan dukungan dari masyarakat dan pengusaha.
Dari penanganan CAD, tahun lalu kita USD 17 miliar dari PDB, tahun ini mungkin USD 25 miliar. Tapi tahun depan mungkin hampir tidak ada, jadi nol. Menteri keuangan pengen turun di bawah 1 persen dan positif dalam beberapa tahun ke depan. Jadi kalau ada yang nyinyir, saya juga tidak mengerti," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaIngat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian
Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaIzin Ekspor Pasir Laut Belum juga Dibuka Meski Sudah Dapat Izin Jokowi, Kemendag Buka Suara
Presiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hari Kedua di Sumut, Jokowi Tinjau RSUD Hingga Cek Stok Beras
Jokowi direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras.
Baca SelengkapnyaAda Pembatasan Impor, Barang Ilegal Diprediksi Makin Marak Masuk Indonesia
Pemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog: Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia di Awal Tahun 2024
Bayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaAnies Bakal Hentikan Ekspor Pasir Laut
Kebijakan untuk pengelolaan kelautan juga perlu keterhubungan antar pulau pelabuhan dengan infrastruktur darat.
Baca Selengkapnya