Menko Luhut: Negara Tetangga Kerap Puji Indonesia soal Ekosistem Kendaraan Listrik
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Termasuk baterai lithium sebagai salah satu komponen yang paling penting.
Menko Luhut mengatakan, dalam waktu dekat Indonesia akan berada lebih maju di antara negara tetangga mengenai pengembangan ekosistem baterai mobil listrik.
"Saya percaya diri 2 tahun lagi, kita bisa lakukan ini, atau diawal 2025 mendatang. Ekosistem sekarang lagi berjalan kita kembangkan," kata dia dalam Indonesia Leading Economic Forum 2023, Selasa (14/3).
Mengenai keseriusan menggarap ekosistem kendaraan listrik ini, Menko Luhut mengaku kerap mendapat pujian dari negara tetangga. Salah satunya Indonesia disebut jauh lebih maju. Kendati begitu, Menko Luhut tidak merinci dari mana pujian itu diddapatkannya.
"Setiap orang negara tetangga bilang ke saya, 'Indonesia berada jauh di depan negara kita', soal ekosistem dari baterai lithium," ujarnya.
Sebuah ekosistem juga menurutnya jadi bagian dari hilirisasi bahan tambang yang dimiliki Indonesia. Misalnya nikel yang jadi satu bahan baku untuk menuju ke baterai lithium.
"Kalau kamu lihat hilirisasi akan berkontribusi pada iron steel industri, ini yang akan terjadi," tegasnya.
Pertamina Garap Baterai
Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk terus berperan secara signifikan mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV Battery) di Indonesia. Pertamina akan mengoptimalkan sumber daya di dalam negeri, termasuk nikel.
"Kami yakin dengan cadangan nikel di Indonesia, kami bisa memproduksi baterai dan meningkatkan penetrasi kendaraan listrik," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan tertulis, Minggu (22/1).
Selain itu, Nicke juga menyoroti perlunya pembiayaan, terutama dari negara maju, mengingat transisi energi ke energi terbarukan membutuhkan investasi modal yang sangat besar.
"Sehingga diperlukan dukungan investasi dari negara maju," ujar dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas
Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Bongkar Biang Kerok Mobil Listrik Tak Laku di Indonesia: Baterainya Mahal
Pemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.
Baca SelengkapnyaMeski Ada LFP, Menteri ESDM Yakin Nikel Masih Dibutuhkan untuk Mobil Listrik
Arifin juga angkat suara terkait wacana Kementerian Perindustrian yang akan membatasi penggunaan kendaraan listrik yang menggunakan baterai berbasis LFP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaIndonesia Simpan Harta Karun 1,2 Juta Hektare Tambang Nikel, Di mana Lokasinya?
Nikel saat ini jadi incaran dunia sebagai salah satu bahan baku pembentuk baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaLuhut Beberkan Keunggulan Nikel Ketimbang LFP yang Ditanyakan Gibran ke Cak Imin Saat Debat Cawapres 2024
Baterai mobil listrik berbasis nikel disebut masih lebih efisien ketimbang LFP.
Baca SelengkapnyaGebrakan MG Indonesia 2024: Punya Bos Baru dan Lokalisasi Model Mobil Listrik
MG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaSinkronasi Pembangkit Apung Pertama di Indonesia Rampung, Pasokan Listrik Wilayah Ambon Bertambah 10 Mega Watt
Untuk melistriki wilayah Maluku membutuhkan perjuangan yang berat, sebab harus menghadapi kondisi alam yang menantang.
Baca SelengkapnyaMenko Luhut Datangi Sri Mulyani di Kantornya, Usai Bicara Serius Disarankan Nonton Film Ini
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mendatangi Kemenkeu, Senin (26/2) kemarin.
Baca Selengkapnya