Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Darmin tegaskan pelemahan Rupiah bukan indikasi krisis ekonomi

Menko Darmin tegaskan pelemahan Rupiah bukan indikasi krisis ekonomi Darmin Nasution. ©2017 merdeka.com/anggun situmorang

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan, pelemahan nilai tukar Rupiah yang telah menembus angka 14.200 per USD tidak bisa secara otomatis disebut sebagai tanda masuknya Indonesia ke dalam fase krisis. Sehingga, dia meminta masyarakat tidak berasumsi jika Indonesia akan kembali mengalami krisis.

‎"Sebetulnya kalau ngomong lampu kuning ya agak berlebihan lah. Jangan kurs dolar bergerak, kemudian disimpulkan sudah mau krisis," ujar dia di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (24/5).

Menurut dia, ada banyak faktor yang menjadi penentu terjadinya krisis. Selain nilai tukar, kondisi di sektor riil juga jadi penentu apakah perekonomian sebuah negara masuk ke fase krisis.

"Kalau krisis itu sektor riilnya juga harus goyang. Yang kemudian memberi dampak pada sektor moneter. Ini masih belum lah," kata dia.

Meski begitu, pemerintah tetap akan memberikan perhatian terhadap gejolak nilai tukar rupiah. Dia berharap rupiah bisa segera kembali ke level normal.

Diketahui, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Kamis (24/5). Rupiah pagi ini dibuka di level Rp 14.195 atau menguat dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.209 per USD.

Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat melemah melewati batas Rp 14.200, yakni di level Rp 14.212 per USD. Namun kemudian bergerak menguat hingga ke level Rp 14.148 per USD. Saat ini, Rupiah berada di level RP 14.165 per USD.

Reporter: Septian Deny

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh

Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo

Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo

Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.

Baca Selengkapnya