Menko Darmin Sebut Inflasi Januari 0,32 Persen Lebih Baik Dibanding Tahun Lalu
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan inflasi pada Januari 2019 sebesar 0,32 persen cukup baik jika dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu. Hal ini dipengaruhi oleh harga beras yang cukup stabil pada bulan tersebut.
"Inflasi Januari 0,32 persen ya masih cukup baik apa lagi dibandingkan dengan Januari tahun lalu. Tahun lalu itu, 0,9 persen. Tahun sebelumnya jauh lebih tinggi lagi. Tahun lalu ingat tidak? beras bergejolak tahun ini tidak," ujar Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Jumat (1/2).
Awal tahun ini, kata Menko Darmin, yang paling besar menyumbang inflasi adalah kenaikan harga jagung yang kemudian berdampak pada harga telur dan daging ayam. "Jadi kalau dilihat kelompok barangnya, inflasinya ya masih tertinggi bahan makanan 0,9 persen lain-lain di bawah itu sandang, pakaian," jelasnya.
Menko Darmin melanjutkan, ke depan pemerintah masih akan terus mengendalikan harga beras dan komoditas pangan lainnya. Hal tersebut agar inflasi berada pada target yang telah ditentukan pada angka 3,5 plus minus 1 persen.
"Ke depannya, tentu saja kita kalau pangan kita akan kendalikan. Apapun kita berusaha keras supaya inflasi ada disekitar 3.5 persenan plus minus satu," jelasnya.
Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut menambahkan, jika inflasi tahun ini tercapai, maka tahun depan pemerintah akan menurunkan target capaian inflasi di angka 3 persen plus minus satu. Tentunya, langkah ini diambil apabila keseluruhan kondisi ekonomi mendukung.
"Ya kita menganalisa situasi ekonomi kita itu tidak bisa ditimbang dengan satu macam A satu macam B. Jadi ekonomi kita itu saya kira yang hasilnya lumayan bagus tentu ada yang lain lain pertumbuhan, kemiskinan dan macam-macam. Itu inflasi konsisten 4 tahun turut-turut dia ada di dalam range 3.5 plus minus satu. Dan itu walaupun gejolak harga terjadi tahun lalu itu tetapi ya inflasi kita oke."
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaInflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaData BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaTernyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca Selengkapnya