Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Darmin Sebut Harga Avtur Indonesia Lebih Murah dari Eropa

Menko Darmin Sebut Harga Avtur Indonesia Lebih Murah dari Eropa Darmin Nasution. ©Humas Kemenko Perekonomian

Merdeka.com - Mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia masih menjadi isu hangat di masyarakat. Anjloknya bisnis maskapai penerbangan dalam negeri hingga harga bahan bakar pesawat, yakni avtur dinilai menjadi penyebab mahalnya harga tiket pesawat.

Pengusaha bahkan menyebut perbedaan harga avtur milik PT Pertamina dipicu oleh pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang lebih tinggi dibanding negara lain. Meski demikian, belum dapat dipastikan harga avtur menjadi satu-satunya penyebab mahalnya tiket pesawat.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui PPN avtur Indonesia memang lebih murah jika dibandingkan dengan beberapa negara lainnya. Salah satu adalah dengan negara Eropa. Untuk diketahui PPN avtur saat ini sebesar 10 persen.

"PPN kita sama saja untuk avtur atau apapun, PPN itu tergantung mau dibandingkan negara mana. Kalau Eropa ya lebih tinggi dari kita," ujar Menko Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (13/2).

Menko Darmin mengatakan, pemerintah membuka peluang untuk melakukan penyesuaian PPN jika memang dibutuhkan. Hal ini menurutnya akan dibahas oleh Kementerian Keuangan sebagai kementerian berwenang.

"(Pertemuan Wapres JK) kita tidak memutuskan sesuatu apalagi mengenai harga avtur, kita lebih banyak masih berdiskusi saja, belum ada keputusan apa-apa. (Terkait penurunan PPN) ya coba dipelajari memang, dikaji oleh Kemenkeu," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, akan mengkaji penurunan pajak pertambahan nilai (PPN) avtur PT Pertamina. Hal tersebut menyusul adanya keluhan avtur milik Pertamina tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain.

"Saya menyampaikan, Garuda pernah menyampaikan, kalau itu sifatnya playing field, kita bersedia untuk mengompare dengan negara-negara lain," ujar Menteri Sri Mulyani di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (12/2).

Menteri Sri Mulyani mengatakan, PPN avtur milik Pertamina selalu dibandingkan dengan beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Jika nantinya ditemukan perbedaan signifikan pihaknya bersedia melakukan perubahan.

"Kita selalu dibandingkan dengan Singapura, KL, kalau memang treatment terhadap PPN, itu adalah sama, ya kita akan lakukan sama hal ini. Kita lihat supaya tidak ada kompetisi yang tidak sehat, antara Indonesia dengan negara lainnya," jelasnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400

Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400

Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami

Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami

Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menko Airlangga: Masyarakat Pilih Keberlanjutan, Kebijakan Tarif PPN Naik 12 Persen Dilanjutkan

Menko Airlangga: Masyarakat Pilih Keberlanjutan, Kebijakan Tarif PPN Naik 12 Persen Dilanjutkan

Realisasi kenaikan PPN sebesar 12 persen pun pernah diungkap oleh Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak, Yon Arsal.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen

Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen

Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya