Menko Darmin: Presiden berulang kali minta ekspor dan investasi terus ditingkatkan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo saat ini tengah gencar mengingatkan bawahannya untuk gencar mencari investasi dan menggenjot ekspor. Ini diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam pandangan Jokowi yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, jika hanya mengandalkan faktor pendukung dalam negeri, ekonomi Indonesia hanya mampu tumbuh pada kisaran 5,5 persen.
"Kalau saudara mengamati Presiden banyak sekali mengulang akhir-akhir ini. Ada 2 kunci yang kita harus bisa mewujudkannya. Pada saat ekonomi dunia mulai bangkit kembali, pertama investasi dan kedua ekspor. Kalau kita hanya mengandalkan faktor ekonomi domestik saya kira kita hanya bisa tumbuh 5,5 persen," ujar Darmin di Kantornya, Jakarta, Rabu (14/2).
Darmin mengatakan Indonesia boleh sedikit berbangga karena pertumbuhan ekonomi mampu melebihi pertumbuhan ekonomi negara tetangga dalam beberapa waktu terakhir. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan tertinggal jika tidak memanfaatkan momentum perbaikan ekonomi dunia.
"Kita harus memanfaatkan dinamika pertumbuhan ekonomi dunia. Dan lebih dari itu, negara-negara di sekitar kita yang memang lebih ekspor oriented dari kita pasti akan melewati pertumbuhan ekonomi kita segera, yang sebetulnya beberapa tahun lalu kita bisa berbangga kita lebih tinggi ekonominya," jelasnya.
Dalam membenahi ekspor, pemerintah telah berusaha membuka pasar ekspor yang baru dan mempercepat penyelesaian perjanjian regional CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) dan FTA (Free Trade Agreement).
Sementara itu, untuk membenahi investasi di Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga telah membedah dan mengkaji kembali beberapa paket kebijakan yang diluncurkan selama ini. Sebab, kebijakan-kebijakan tersebut dinilai belum menyentuh hal teknis yang sebenarnya dibutuhkan untuk investasi.
"Dukungan investasi menekankan iklim usaha dan pembenahan perizinan. Kami di Kantor Menko sudah memasuki bulan kelima dalam mencoba membedah dan menyelesaikan persoalan ini setelah 15-16 paket. Ada banyak hal yang sifatnya teknis belum di sentuh juga itu yang dirasakan investor belakangan," jelasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaHasil Jokowi 'Kondangan' Pangeran Mateen dan Absen HUT PDIP: Bawa Pulang Investasi Rp7 Triliun
Estimasi investasi dari 2 negara tersebut diperkirakan mencapai Rp7 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya
Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaKemenko Perekonomian: Pengusaha Tahan Investasi Sampai Ada Presiden Terpilih
Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca Selengkapnya