Menko Darmin: Inflasi Rendah Bukan Berarti Daya Beli Masyarakat Lemah
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menegaskan bahwa inflasi yang terjaga rendah bukan berarti daya beli masyarakat melemah.
"Wah kalau daya beli turun, malah harganya enggak naik. Ini masih ada naik," kata dia saat ditemui, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (2/1).
"Kalau Anda bilang karena demand rendah? Ya enggak. Karena di awal tahun inflasi kita tinggi sekali. Kita coba perlambat," lanjut dia.
Menurut dia, kinerja inflasi yang terjaga rendah disebabkan karena upaya-upaya pengendalian harga yang dilakukan pemerintah, terutama harga komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi.
"Kenapa lebih rendah? Karena kita bisa mengendalikan kebutuhan kita yang diukur inflasinya, pangan, distribusi, perhubungan, pendidikan," jelas dia
Melihat data ini, Darmin optimis inflasi 2019 akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Bahkan inflasi diyakini bisa lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 3,5 persen.
"Kenapa? Karena kita bisa kendalikan lebih baik. Kalau kalian ingat Januari (2018) inflasi tinggi sekali, malah kita cemas lihatnya, wah celaka nih. Ini inflasi akan meledak berlebihan. Tapi kemudian bisa turun sedikit-sedikit, ingat enggak Februari, Maret, itu negatif inflasinya. Tapi Januari tinggi. Jadi jangan mulai ditafsir hubungannya dengan demand," tegas Darmin.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto melaporkan inflasi pada Desember 2018 sebesar 0,62 persen. Dengan demikian, inflasi tahunan (year on year) selama 2018 mencapai sebesar 3,13 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaMenengok Pergerakan Saham Emiten Konsumer di Libur Akhir Tahun & Momen Kenaikan UMP
Selain dari aspek liburan, momentum kenaikan upah minimum pendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Selengkapnya