Menko Darmin akui penerimaan pajak selama tiga tahun Jokowi-JK tak sesuai harapan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui dalam tiga tahun masa pemerintahan Jokowi-JK realisasi penerimaan pajak belum sesuai dengan harapan pemerintah. Hal ini kemudian membuat pemerintah melakukan upaya-upaya ekstra agar dapat mencapai target yang ditetapkan.
"Sebetulnya realisasi penerimaan pajak tidak sebagus yang diharapkan sampai sekarang ini," ujar Darmin saat memberi paparan dalam acara diskusi Tiga Tahun Kabinet Kerja di Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta, Selasa (17/10).
Darmin mengatakan untuk menggenjot penerimaan pajak, pemerintah melakukan program Tax Amnesty yang bertujuan mengumpulkan data wajib pajak. Namun demikian, dia mengingatkan data wajib pajak tersebut harus manfaatkan untuk jangka panjang agar tidak sia sia.
"Setelah Tax Amnesty ada banyak data. Dari data itu satu menambah wajib pajak, NPWP nambah. Kedua menambah informasi mengenai wajib pajak. Informasi ini memang sedang diolah, yang dipakai hingga jangan sampai Tax Amnesty itu datanya hilang tak diolah," jelasnya.
Lebih lanjut, Darmin menambahkan untuk menggenjot penerimaan pajak, pemerintah juga berupaya menjaring pajak dari perusahaan asing yang mencari keuntungan di Indonesia. Caranya dengan meminta perusahaan asing membentuk badan hukum di Indonesia.
"Misal di migas. Dia melakukan eksploitasi sebetulnya secara konvensional. DJP menyuruh dia membentuk badan hukum di Indonesia supaya DJP bisa bekerja melalui badan hukum itu," jelas Darmin.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedekatan Jokowi Saat Temui Ibu Nasabah PNM dari Magelang
Jokowi juga mengapresiasi pencapaian PNM yang mencapai telah mencapai target pada 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Semringah, Baru 8 Tahun Nasabah Mekaar Sudah 15,2 Juta dengan Total Pinjaman Rp800 Miliar
Sejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKompak! Presiden Jokowi, Wapres Ma’ruf & Sejumlah Menteri Lapor SPT Pajak Bersama di Istana
Penyampaian SPT tahunan yang terlambat akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda, yakni Rp 100 ribu
Baca SelengkapnyaJokowi akan Pertimbangkan Kembali Rencana Naikkan PPN 12 Persen
Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen pada 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca Selengkapnya