Menko Airlangga Ungkap Dunia Saat ini Tengah Hadapi 5 Krisis
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan, bahwa saat ini dunia tengah menghadapi 5 krisis yang disebut 5C (five crisis). C pertama adalah COVID-19, kedua Conflict Ukraina dan Rusia yang berdampak pada harga energi dan pangan.
C ketiga ialah Climate Change atau perubahan iklim, lalu Commodity Prices terutama pada harga minyak, metal dan minyak sawit yang mendorong inflasi di berbagai negara.
Krisis yang lain adalah Cost of Living yang menyebabkan sejumlah negara kesulitan untuk menyediakan makanan baku bahkan makanan pokok, seperti di Eropa. Selain itu, semakin banyak negara yang cenderung lebih memproteksi diri untuk memastikan kecukupan di negerinya masing-masing.
Saat ini ada 14 negara yang telah memutuskan untuk tidak lagi mengekspor produk-produk bahan pokok seperti ayam dan gula akibat ketidakstabilan rantai pasok,sehingga dunia harus bersiap mengenai potensi swasembada produksi pangan di 2023.
"Kita dapat sepenuhnya menyadari bahwa saat ini sangat diperlukan keseimbangan antarnegara agar tidak ada satupun negara yang tertinggal dan tuntutan dari Presidensi G20 untuk memobilisasi dan mengerahkan upaya dan tindakan global," ujarnya seperti dikutip dari Antara, saat menyampaikan keynote speech pada UI International Conference on G20 Day 2 di Jakarta, Kamis (16/6).
Maka dari itu, dia menilai bahwa kemudahan akses diperlukan untuk mencapai pemulihan ekonomi yang lebih kuat. "Untuk mencapai pemulihan yang lebih kuat kita perlu membuat sumber ekonomi lebih dapat diakses, kita perlu meningkatkan pendapatan masyarakat," kata Menko Airlangga.
Presidensi G20 Indonesia
Melalui Presidensi G20 Indonesia, lanjutnya, Indonesia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi secara inklusif. Setiap negara, setiap warga negara termasuk kelompok rentan harus mendapat manfaat dari kebijakan tindakan dan rekomendasi G20.
"Peran dan kolaborasi internasional menjadi lebih substansial, kepemimpinan multikultural dan organisasi internasional memainkan peran penting dalam memastikan pemulihan global yang inklusif," ucapnya.
Oleh karena itu, melalui G20 Summit di Bali pada November mendatang, Menko Airlangga meminta negara-negara anggota G20 untuk bergabung dengan Indonesia mewujudkan komitmen global menuju pemulihan hijau, berkelanjutan dan inklusif.
Dia menuturkan bahwa pada banyak forum termasuk forum ekonomi di Davos dan Singapura, isu transisi energi terus menjadi pembahasan. Bukan hanya terbatas pada transisi energi, namun juga upaya untuk menghasilkan energy security yang terjangkau bagi banyak negara.
Indonesia juga menyambut baik universitas dan pakar untuk memberikan berbagai masukan pada berbagai pertemuan Sherpa sebagai perwujudan dari kolaborasi konkrit antara pembuat kebijakan dengan akademisi dan peneliti.
"Kita harus mengimplementasikan kebijakan di sektor riil dan juga mengurangi kesenjangan antara konsep dan implementasi. Tentu saja, kemitraan global sangat dibutuhkan tidak hanya untuk pendidikan dan pengetahuan namun juga untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia," kata Menko Airlangga.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga mengklaim Indonesia mengalami cuaca ekstream yang mengakibatkan kehidupan masyarakat terganggu
Baca SelengkapnyaSalah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaArtinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaTantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca Selengkapnya