Menko Airlangga Tolak Usulan Dana Kartu Prakerja Dialihkan untuk BLT
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menolak usulan sejumlah pihak untuk mengalihkan dana Kartu Prakerja ke Bantuan Langsung Tunai (BLT). Menurut dia, dana untuk bantuan tunai yang dianggarkan pemerintah jumlahnya sudah cukup banyak.
"Terkait dengan Kartu Prakerja, kita sudah punya banyak BLT dan itu seperti sudah dijelaskan dalam BLT itu ada paketnya Rp105 triliun," kata Airlangga dalam video conference usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Rabu (22/4).
Dia mengatakan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran dana BTL ke sejumlah program jaring pengaman sosial. Mulai dari, penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang ditambah dua kali lipat menjadi 20 juta, Bantuan Pangan Nontunai (BNPT) yang naik menjadi Rp200 ribu per bulan, hingga program padat karya di sejumlah kementerian.
Tambah Anggaran Kartu Prakerja
Pemerintah juga menambah anggaran Kartu Prakerja yang mulanya Rp10 triliun menjadi Rp20 triliun. Anggaran itu digunakan untuk memberikan insentif kepada penerima Kartu Prakerja yang masing-masing nominalnya Rp3,55 juta per orang.
"Kartu Prakerja menjadi jaring pengaman sosial untuk mereka kehilangan pekerjaan," ucap Airlangga.
Hal itu, kata dia, lantaran pemerintah menilai pandemi virus corona (Covid-19) sudah membawa dampak negatif ke berbagai sektor usaha. Sehingga, Kartu Prakerja saat ini diprioritaskan untuk pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Ini sifatnya juga temporary (sementara). Artinya nanti apabila situasi normal dia akan menjadi kartu prakerja sesuai desain awal yaitu untuk upskilling dan reskilling," jelas Airlangga.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Airlangga Buka-bukaan Soal Tujuan Penyaluran Bansos untuk 22 Juta Masyarakat Penerima
Airlangga menjelaskan berbagai bantuan sosial yang diberikan pemerintah adalah program yang dijalankan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia
Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga Bantah Kenaikan Harga Beras Akibat Bansos Pangan, Ini Alasannya
Program bansos pangan berupa beras ini sudah dijalankan pemerintahan Jokowi sejak tahun 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Masyarakat Pilih Keberlanjutan, Kebijakan Tarif PPN Naik 12 Persen Dilanjutkan
Realisasi kenaikan PPN sebesar 12 persen pun pernah diungkap oleh Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak, Yon Arsal.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras
Mengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak
Ayu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca SelengkapnyaBantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga Usul Beasiswa LPDP Sediakan Pelatihan seperti Program Kartu Prakerja
Salah satu konsepnya dengan memberikan aspek pelatihan.
Baca Selengkapnya