Menko Airlangga Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Minus 3 Persen Kuartal III-2020
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 akan kembali turun. Dia memperkirakan perekonomian tumbuh negatif atau minus 3 persen sampai negatif 1 persen.
"Kuartal III kira-kira 1 minggu lagi diperkirakan outlook di kuartal ketiga adalah minus 3 sampai minus 1," kata Airlangga dalam Konferensi Pers tentang Rapat Koordinasi Pimpinan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Rakorpim PC-PEN) di Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (25/9).
Sehingga, outlook pada akhir tahun diperkirakan minus 1,7 persen sampai positif 0,6 persen.Meski begitu, Airlangga optimis pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi nasional akan kembali pulih di kisaran 4,5 persen sampai 5,5 persen.
"Outlook akhir tahun minus 1,7 sampai positif 0,6 persen," sambungnya.
Hanya saja, kondisi ini bergantung pada kesediaan vaksin dari Covid-19. Sebab Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk 270 juta orang. Sehingga vaksin yang disediakan juga harus setara dengan jumlah penduduknya.
"Tentu ini tergantung hasil ketersediaan vaksin seperti yang direncanakan oleh pemerintah," kata dia.
Airlangga menambahkan berbagai tekanan sektor keuangan baik di bursa saham maupun kurs rupiah saat ini sudah mengarah ke positif. Hanya saja beberapa hari terakhir ada tekanan global. Terlihat di berbagai negara di Amerika yang dari waktu ke waktu relatif negatif. Sehingga menimbulkan sentimen negatif kepada pasar modal.
Terkait dengan potensi ke depan pemulihan sudah terlihat dari PMI manufaktur Indonesia yang sudah di angka 51 persen atau 50,9. Kemudian penjualan kendaraan bermotor sudah naik. Begitu juga dengan pertumbuhan penjualan ritel dan indeks keyakinan konsumen.
Sementara itu terkait penanganan kasus, secara nasional memang ada penambahan. Namun yang menjadi perhatian pemerintah secara kesimpulan relatif mendekati standar global.
"Dari segi kesimpulan kita sudah relatif mendekati kesembuhan global di 73, 22 persen. Kalau global 7 3,78 dan fatality red kita di 3,86 persen sedangkan global berada di angka 3 persen," katanya.
Prediksi Lembaga Internasional
Berbagai lembaga dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 bakal jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yang tumbuh 5,02 persen. Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini 0 persen akibat pandemi Covid-19.
"Bank dunia di nol persen atau netral," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers tentang Rapat Koordinasi Pimpinan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Rakorpim PC-PEN) di Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (25/9).
Asian Development Bank (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 minus 1 persen. Sementara OECD memperkirakan hanya tumbuh minus 3,93 persen sampai minus 2,8 persen.
"OECD sudah melihat kita minus 3,93 persen - minus 2,8 persen," kata dia.
Sementara pemerintah Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh minus 1,7 persen sampai tumbuh positif 0,6 persen. Sedangkan secara pribadi Airlangga optimis pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh positif 0,3 persen.
"Kita tumbuh minus 0,3 persen," kata dia.
Prediksi 2021
Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 berada di angka 4,5 persen sampai 5,5 persen. Airlangga mengklaim pernyataannya juga diamini para lembaga internasional. Hanya saja mereka memperkirakan Indonesia akan tumbuh di angka 2,6 persen sampai 5,2 persen.
"Namun di tahun 2021 konsensus seluruhnya melihat Indonesia ini positif, mulai dari positif 2,6 persen hingga 5,2 persen," klaim Airlangga Hartarto.
Kondisi ini kata dia jauh lebih baik dibandingkan beberapa negara di ASEAN. Semisal Thailand minus 12 persen, Malaysia minus 17 persen. Lalu Singapura yang minus 12 persen, dan India minus 23,9 persen.
"Bahkan yang terdalam India minus 23,9 persen," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga Sebut Resesi Ekonomi Jepang Malah Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Sebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaEkonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca Selengkapnya