Menkeu ungkap pajak diperlukan untuk cegah ketimpangan makin lebar
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengundang pemuka Agama Kristen dan Katolik berdialog mengenai perekonomian Indonesia. Dalam dialog tersebut, ada beberapa hal yang menjadi fokus pembahasan, diantaranya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 dan perpajakan.
Menteri Sri Mulyani mengatakan kondisi Indonesia dilihat dari sisi ketimpangan pendapatan kaya dan miskin atau gini ratio berada pada angka 0,39 turun dari sebelumnya 0,41. Dia menyebut hal ini sebagai peringatan bagi semua pihak.
"Ini peringatan bagi kita untuk apa yang perlu diperbaiki. Dari sisi ekonomi dan sosial, dan apa yang perlu agar ketimpangan ini tidak semakin besar. Ketimpangan di Indonesia bukan hanya soal pendapatan, tapi juga antar wilayah," ujarnya di Gedung Direktorat Jendral Pajak, Jakarta, Senin (16/1).
Menteri Sri Mulyani mengatakan untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur dibutuhkan kerja sama antara instrumen pemerintah dan masyarakat. Hal ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang mayoritas bersumber dari pajak.
"APBN di republik Indonesia, porsi penerimaan terbesar adalah dari pajak. Penerimaan 86 persen dari sisi pajak, hanya 14 persen yang non pajak. Begitu pentingnya penerimaan pajak ini jadi dia tulang punggung Republik Indonesia," ujar Menteri Sri.
Dalam kesempatan yang sama, dia mengajak para pemuka agama berperan aktif untuk mendorong hal tersebut. Selain itu, dia juga mengingatkan program pengampunan pajak atau Tax Amnesty yang hanya menyisakan satu periode terakhir.
"Kami mengharapkan kepada pemuka agama yang memiliki fungsi dan peran dan tanggung jawab luar biasa, kita mengharapkan partisipasi untuk mendorong ini semua," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran
Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca SelengkapnyaPengusaha Spa Gugat Kenaikan Pajak Hiburan 75 Persen, Begini Respons Sri Mulyani
Kementerian Keuangan mempersilahkan pelaku usaha spa untuk melakukan gugatan secara resmi melalui Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaTinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Baca Selengkapnya