Menkeu minta perusahaan asing di RI tak hobi cari utang
Merdeka.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengimbau kepada para pengusaha yang beroperasi di Indonesia terutama perusahaan asing untuk tidak boros mencari pembiayaan dari utang terafiliasi. Mencari utang terafiliasi berpotensi menggerus profit yang berujung pada ketidakpatuhan membayar pajak.
"Kami tahu itu corporate action yang memang harus dilakukan untuk menjaga keberlanjutan usaha atau ekspansi perusahaan. Tapi dari segi pajak yang kami tidak ingin adalah dengan pinjaman terafiliasi. Karena akan menggerus profit dan ujungnya tidak ada pajak yang terbayarkan," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Selasa (2/12).
Bambang mengakui, saat ini tingkat bunga pinjaman domestik masih sangat tinggi, cost of fund pun masih memberatkan perusahaan yang dimiliki pihak luar. "Sehingga ada dorongan untuk meminjam dari luar," jelas dia.
Namun, Bambang mengkhawatirkan utang terafiliasi ini tidak hanya menjadi trend, kendati sisi pelaporan, sebuah perusahaan dikatakan baik.
Bambang juga menyampaikan baik kepada perusahaan asing maupun perusahaan nasional untuk tidak hanya patuh memberikan laporan Lalu Lintas Devisa (LLD), Devisa Hasil Ekspor (DHE), Sistem Informasi Debitur (SID) dan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU). Dia berharap perusahaan yang beroperasi di Indonesia patuh membayar pajak.
Untuk itu pemerintah akan melakukan sejumlah upaya untuk memudahkan pelaku bisnis. Kendati demikian, dirinya juga berharap agar para pengusaha memenuhi kewajibannya dengan baik, tanpa melakukan tax planning melalui pinjaman terafiliasi.
"Mudah-mudahan tidak jadi tren ke depan. Itu imbauan dari pihak kami, kami inginkan kerjasama yang baik. Karena kami tidak ingin merugikan mayoritas saudara kita yang hidupnya harus ditopang oleh APBN. Mudah-mudahan himbauan ini bisa menyebar," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya
Pelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaPulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bisnis Tambang Pasir Gagal & Terlilit Utang Rp2 Miliar, Dwi Bangkit Lewat Dagang Bakso dan Restu Orang Tua
Di masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal
Transaksi dalam mata uang asing melibatkan risiko nilai tukar.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaPecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
Perusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaPengusaha ini Rela Keluarkan Rp30 Miliar per Tahun untuk Kembali Muda
Setiap orang pasti ingin selalu terlihat muda, bahkan sampai rela mengeluarkan uang yang banyak.
Baca Selengkapnya