Menkeu minta eksportir tingkatkan efisiensi
Merdeka.com - Pemerintah berharap pelaku pasar Indonesia dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi untuk tetap mendapatkan keuntungan yang berorientasi ekspor di tengah krisis dunia. Selain menguntungkan pengusaha dari sisi peningkatan laba, negara juga mendapat untung dari peningkatan ekspor.
Menteri Keuangan, Agus MArtowardojo, mengatakan peningkatan produktivitas dan efisiensi bertujuan agar produk Indonesia dapat lebih berdaya saing. Indonesia sudah tidak bisa mengandalkan komoditi tambang atau perkebunan mentah yang selama ini menjadi andalan.
"Khususnya manufacturing dan mining keliatannya akan cukup banyak koreksi komoditi maupun volume," ujarnya saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (28/12).
Selain itu, pelaku usaha juga perlu mencari pasar ekspor baru sebagai alternatif pasar tradisional yang tengah mengalami penurunanperekonomian.
"Kita harapkan kita bisa tembus pasar baru yang merupakan area yang bisa tutupi daerah yang ada koreksi permintaannya," tuturnya.
Direktur Utama Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaadmaja, mengakui sektor industri pertambangan maupun perkebunan tengah mengalami penurunan permintaan kredit. Beberapa sektor industri yang masihmemiliki potensi peningkatan penyaluran kredit ialah komunikasi, konsumen dan tekstil.
"Infrastruktur kita harapkan bisa terus berkembang juga," ucapnya.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaPekerja Imigran Indonesia di Turki Meningkat 2 Tahun Terakhir, Paling Banyak di Sektor Ini
Sejak tahun 2021 jumlah pekerja migran Indonesia di Turki terus mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaAda Pemilu, Industri Logistik Target Bakal Cetak Kinerja Kinclong di 2024
Pendapatan ini didukung oleh dua segmen utama, yaitu penjualan semen (60 persen) dan jasa angkut (40 persen).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaJual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau
Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaMenaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia
Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Penyebab Anjloknya Ekspor Nikel Indonesia
Volume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaUntung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca Selengkapnya