Menkeu akui kebijakan tax amnesty picu kesenjangan devisa dan ekspor
Merdeka.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebut kebijakan pengampunan pajak atau tax amnetsy mampu meningkatkan devisa Indonesia. Sebab, melalui kebijakan ini, dana pengumpul tax amnesty atau dana repatriasi akan masuk besar-besaran.
"Karena tax amnesty yang sudah kita luncurkan undang-undangnya sebelum Lebaran kemarin adalah instrumen untuk mendorong repatriasi. Instrumen sebagai insentif untuk mendorong orang mau membawa modalnya kembali ke Indonesia. Karena undang-undang kita kan, yang namanya uangnya atau devisa itu bebas dibawa keluar," ujar Bambang di Jakarta, Selasa (26/7).
Meski demikian, Bambang mengatakan, pemberlakuan kebijakan ini akan terjadi kesenjangan (gap) yang signifikan antara devisa Indonesia dan data ekspor. Sebab, selama ini banyak devisa masyarakat Indonesia tersimpan di negara lain.
Maklum saja, Indonesia menganut sistem devisa bebas. Artinya, tidak ada kewajiban jika masyarakat mesti menyimpan devisa di Indonesia.
"Akan ada gap yang cukup besar antara data ekspor Indonesia yang hanya sekedar berbasis kepada laporan pengiriman, pengapalan, dengan uang devisa yang benar-benar beredar di Indonesia," jelasnya.
Dia mengatakan, cadangan devisa saat ini sekitar USD 109 miliar. Hal tersebut tidak mencerminkan kondisi sesungguhnya karena Indonesia merupakan negara eksportir. Bambang mengatakan, seharusnya cadangan devisa lebih besar dari USD 109 miliar. Dia bilang, dalam beberapa tahun terakhir ekspor Indonesia mengalami lonjakan yang signifikan.
Sejak orde baru Indonesia telah menjadi salah satu eksportir minyak terbesar. Setelah minyak, kata dia, terjadi lonjakan pada ekspor kayu.
"Setelah kayu ada barang-barang manufaktur germen, tekstil, elektronik di periode 1990an. Sesudah itu masuk periode batu bara, dan sawit, barang tambang," ungkapnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaTujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaBuronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP
LY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Syarat Pemilu di Indonesia, Lengkap Beserta Kategori Pemilih
Syarat menjadi pemilih dalam Pemilu penting diketahui setiap warga negara Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca Selengkapnya