Merdeka.com - Mungkin hampir semua orang sudah kenal dengan Jeff Bezos. Miliuner pendiri Amazon, e-commerce terkenal yang sudah melayani jutaan orang di seluruh dunia dan menjadi orang terkaya dunia. Bisnis ini berkontribusi besar terhadap sebagian pendapatannya.

Tapi, Bezos bukan orang yang cuma mengandalkan kejayaan bisnis sendiri saja untuk menjadi kaya raya. Rahasia kekayaannya adalah investasi.

Mengutip laman Forbes, Bezos jadi orang terkaya di dunia karena pandai memutar uang yang dihasilkan dari bisnis.

Dia memutuskan untuk berinvestasi di segala lini bisnis, terutama teknologi, dan kebanyakan bisnis tersebut masih kecil dan sedang berkembang.

Karena kalkulasinya yang apik, beberapa bisnis yang dapat pendanaan Bezos berhasil jadi perusahaan besar dan sangat sukses, seperti Airbnb, Uber Technologies, Twitter dan Washington Post.

Laporan Wyatt Investment Research membeberkan, miliuner ini menggelontorkan dana USD 37 juta di Uber Technologies, USD 15 juta di Twitter dan USD 112 juta di Airbnb.

Tak Hanya di Sektor Teknologi

Tak cuma di sektor teknologi, Bezos memutar uangnya di bidang yang lain. Sebut saja Blue Origin, perusahaan kedirgantaraan yang punya misi membawa manusia ke bulan. Miliarder plontos ini menginvestasikan USD 1 miliar hartanya di perusahaan saingan SpaceX milik Elon Musk ini.

Kemudian, Bezos juga menanamkan uangnya di Plenty, perusahaan teknologi pangan, sebesar USD 200 juta.

Di bidang kesehatan, miliarder ini memberikan pendanaan pada Grail, perusahaan penguji kanker sebesar USD 100 juta.

Jadi, inilah strategi Bezos bisa menghasilkan jutaan hingga miliaran dolar meski tidak melakukan apa-apa. Passive income ini datang dari keputusannya untuk berinvestasi ketika dia punya harta dari bisnisnya.

Orang Terkaya Afrika Hibahkan Harta

Aliko Dangote Foundation (ADF) yang dimiliki oleh pria terkaya di Afrika telah berjanji menghibahkan hartanya. ADF akan menghibahkan dana sebesar USD 3,6 juta kepada 106.000 wanita di seluruh wilayah Nigeria Utara sebelum akhir tahun 2019.

Hal ini merupakan kelanjutan dari program Hibah Mikro yang ditujukan untuk perbaikan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi perempuan. Pihak ADF juga telah mengidentifikasi penerima program hibah yang memenuhi syarat di empat negara bagian Nigeria utara, Sokoto, Katsina, Kebbi dan Zamfara.

ADF sendiri sudah memulai program Hibah Mikro sejak tahun 2011 dengan dana USD 30 juta atau setara dengan Rp425 miliar. Program ini diberikan kepada penerima hibah sebanyak satu kali tanpa syarat dalam bentuk uang tunai sebesar USD 30 atau setara dengan Rp425.000 guna memenuhi konsumsi rumah tangga langsung dan kebutuhan ekonomi.

Tidak hanya membagi uang, program ini juga melatih peserta dalam berbagai kegiatan yang akan menghasilkan pendapatan. Target dari program ini lebih ditujukan kepada perempuan yang membutuhkan.

"Penerima hibah dari program ini dipilih secara merata dari komunitas yang dituju dengan pertimbangan utamanya adalah bagi perempuan usia rentan, rumah tangga yang mengalami masalah pangan dengan bayi atau anak di bawah lima tahun, cacat, perceraian, janda dengan banyak tanggungan, penduduk yang sangat miskin di komunitas ini," ucap ADF dalam pernyataan, dilansir dari Forbes.

Sejauh ini, sebanyak 334.500 wanita dan pemuda telah mendapat manfaat dari program ini di wilayah Kano, Jigawa, Kogi, Adamawa, Borno, Yobe, Lagos, Nasarawa, dan Nigeria. Program ini dijalankan melalui kerjasama dengan pemerintah negara bagian untuk melakukan pemberdayaan ekonomi dan pengurangan kemiskinan mereka di seluruh negeri.

Aliko Dangote Foundation (ADF) sendiri telah memberikan puluhan juta dolar selama bertahun-tahun untuk membantu di bidang pendidikan, seni, kesehatan dan bantuan kemanusiaan. Baru-baru ini pihak ADF juga memberikan USD 20 juta yang setara dengan Rp283 juta kepada The Africa Centre.