Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengintip jeroan Blok Cepu, penyumbang 25 persen produksi minyak Indonesia

Mengintip jeroan Blok Cepu, penyumbang 25 persen produksi minyak Indonesia Tambang minyak Lapangan Banyu Urip Cepu. ©2017 merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Pada hari Jumat (18/8), Merdeka.com berkesempatan berkunjung ke Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu yang pengelolaannya dilakukan oleh Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL). Lapangan Banyu Urip bisa dicapai sekitar 6 sampai 7 jam perjalanan darat dari Bandara Juanda, Surabaya.

Akses masuk ke tempat tersebut terbilang cukup rumit karena sistem keamananannya sangat ketat dan berlapis. Selain itu, daerah tersebut merupakan zona vital nasional sehingga tidak sembarang orang bebas keluar masuk tanpa prosedur dan pengawasan.

Kami diajak berkeliling di lahan seluas 919,19 Km persegi. Namun, yang dilalui hanya di zona aman (green zone) sepanjang 13 Km.

Saat itu, kami hanya bisa melihat dari dalam mobil, tidak diperkenankan keluar karena tidak memakai alat-alat prosedur keselamatan yang lengkap dan sesuai standar. Akan tetapi, di beberapa titik kita akan diturunkan dan bisa mengambil foto pemandangan dan bangunan yang berada di lokasi tersebut.

Sepanjang perjalanan, setiap bis yang disediakan oleh EMCL dilengkapi oleh seorang pemandu yang menjelaskan nama dan fungsi alat serta bangunan yang dilewati pengunjung.

Pagar pembatas yang mengelilingi Blok Cepu nampak tidak simetris. Di beberapa tempat terlihat banyak pagar yang berkelok-kelok. Pemandu menjelaskan, hal tersebut karena pada saat pembebasan lahan ada beberapa warga yang tidak bersedia menjual lahan mereka.

Akhirnya, pagar dibuat mengikuti bentuk lahan yang berhasil didapat dari warga. "Saat pembebasan lahan ada yang tidak bisa, bahkan ada yang minta harga Rp 1 triliun," ujar sang pemandu.

tambang minyak lapangan banyu urip cepu

Tambang minyak Lapangan Banyu Urip Cepu ©2017 merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Fasilitas disana terbilang cukup lengkap, mulai dari pusat kesehatan, tempat ibadah hingga pusat olahraga untuk para karyawan di tempat tersebut.

Vice President Publicly and Government affair ExxonMobil Indonesia, Erwin Maryoto, mengatakan bahwa Blok Cepu memproduksi minyak sebanyak 200.000 barel per hari atau sekitar 25 persen dari produksi nasional secara keseluruhan. "99 persen pegawai kami juga lokal orang Indonesia," kata Erwin, di lokasi.

Erwin juga menjelaskan sistem kerja mereka menerapkan efisiensi. Mulai dari tenaga listrik yang merupakan hasil produksi sendiri, hingga hasil pengolahan yang tidak terbuang sama sekali.

"Kami punya power gas turbin, gasnya kami produksi, ada 6 unit, masing-masing 16 mega watt. Dari 6 unit, yang running cuma 4 unit, dua unit lainnya untuk back up (cadangan)."

"Minyak dari sumur nanti didinginkan, ada alat semacam kipas, setelah itu minyak dibawa ke sparator untuk dipisahkan minyak dan airnya. Setelah itu masuk ke pemurnian untuk dibersihkan dari kandungan racun. Seperti sulfur yang telah dipisah itu juga di konsumsi oleh pabrik kosmetik, bisa buat sabun dan lain-lain. Minyak yang sudah bersih masuk ke tangki penampungan. Semua yang diolah disini tidak ada yang dibuang, semuanya bisa dimanfaatkan," pungkasnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Usai 2 Tahun Alih Kelola Blok Rokan, PHR Capai Produksi Tertinggi 172.710 BOPD

Usai 2 Tahun Alih Kelola Blok Rokan, PHR Capai Produksi Tertinggi 172.710 BOPD

Produksi PHR di Blok Rokan mencapai 172.710 BOPD, menjadi angka tertinggi sejak alih kelola dan menjadi angka produksi migas tertinggi di Indonesia saat ini.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia

Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia

Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini

Tak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini

Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.

Baca Selengkapnya
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita

Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita

Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.

Baca Selengkapnya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya
Produksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman

Produksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman

Tingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.

Baca Selengkapnya
Usai Libur Lebaran, Mentan 'Tancap Gas' Cetak Sawah 500 ribu Ha di Merauke

Usai Libur Lebaran, Mentan 'Tancap Gas' Cetak Sawah 500 ribu Ha di Merauke

Merauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.

Baca Selengkapnya
Pasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal

Pasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal

Seluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di Tuban dan Pantura Jawa Timur masih beroperasi normal.

Baca Selengkapnya