Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Fahmi Idris, Mantan Menteri Perindustrian Era SBY

Mengenal Fahmi Idris, Mantan Menteri Perindustrian Era SBY Fahmi Idris. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Mantan Menteri Perindustrian di Kabinet Indonesia Bersatu sekaligus Politikus senior Golkar Fahmi Idris meninggal dunia hari ini pukul 10.00 di ICU RS Medistra. Kabar duka tersebut disampaikan oleh putri almarhum yaitu Fahira Idris.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah berpulang. Bp. Prof. H. Fahmi Idris bin Idris Marah Bagindo. Saat ini, masih di ICU RS. Jam 10.00 wib wafat," ujar Fahira dikutip dari akun Twitternya @fahiraidris, Minggu (22/5).

Pria kelahiran Hindia Jepang, 20 September 1943 ini merupakan seorang pengusaha dan politikus asal Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dalam Kabinet Reformasi Pembangunan, serta Menteri Perindustrian dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Kabinet Indonesia Bersatu.

Fahmi juga pernah terpilih menjadi anggota DPR-GR mewakili kalangan mahasiswa, serta ketua Fraksi Golkar di MPR-RI. Mulai Februari 2017, dia menjadi Dewan Penasehat Ormas dan LBH Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar), dengan Fahira Fahmi Idris sebagai ketua umum.

Pria berusia 78 ini merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1969. Dia dikenal sebagai aktivis yang ulet dan cekatan. Beberapa jabatan kemahasiswaan sempat dia sandang, antara lain sebagai pimpinan Himpunan Mahasiswa Islam, Ketua Senat Fakultas Ekonomi UI (1965-1966), dan Ketua Laskar Ampera Arief Rachman Hakim (1966-1968).

Meski begitu, dia tidak melanjutkan kuliah ekonomi di Universitas Indonesia, karena lebih tertarik pada dunia bisnis. Bakat wirausahanya dia warisi dari ayahnya, Haji Idris, yang berprofesi sebagai pedagang. Walaupun kemudian dia melanjutkan studinya ke Fakultas Ekonomi Extension UI dan pendidikan Financial Management for Non-Financial Manager (1973).

Bisnis

Tahun 1967, dia mulai merintis usaha yang dia bangun sendiri. Pada tahun 1969, bersama rekan-rekannya dari anggota Eksponen 66, dia mendirikan PT Kwarta Daya Pratama. Pada tahun 1979, dia menjadi pimpinan Kodel (Kongsi Delapan) Grup, yaitu sebuah perusahaan konglomerasi yang dia dirikan bersama Aburizal Bakrie, Soegeng Sarjadi, dan Pontjo Sutowo. Perusahaan ini bergerak di berbagai bidang; agrobisnis, perdagangan, perbankan, perminyakan, hingga perhotelan.

Pada tahun 1980-an perusahaan ini dipandang sebagai salah satu perusahaan tersukses di Indonesia. Bisnis perhotelan yang dikelola Fahmi Idris tidak hanya berjaya di dalam negeri, namun juga merambah ke kawasan elit Amerika, Beverly hills, California. Di kawasan itu, Fahmi mempunyai sebuah hotel yang dinamakan Regent Beverly Whilshire.

Pada tahun 1984, Fahmi bergabung dengan Partai Golkar, kemudian langsung ikut berkampanye bersama Ali Moertopo dan Abdul Latief di Sumatra Barat. Pada tahun 1998-2004, dia menjabat sebagai Ketua DPP Golkar di Jakarta.

Dia kemudian dilantik sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) dalam tahun yang sama. Pada tahun 2004, dia sempat dipecat dari keanggotaan Golkar, karena menentang hasil Rapat Pimpinan Partai yang mendukung Megawati-Hasyim Muzadi sebagai calon presiden dan wakil presiden.

Ketika itu, Fahmi malah mendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla. Setelah pasangan ini terpilih, Fahmi kembali ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja, sebelum akhirnya di kocok ulang menjadi Menteri Perindustrian.

Namanya direhabilitasi, dan ketua umum Jusuf Kalla menariknya kembali masuk partai. Selain duduk di berbagai macam jabatan profesi dan bisnis, dia juga menjabat sebagai Anggota Dewan Penasehat Partai Golkar.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Istana Buka Suara Respons Isu Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam

Istana Buka Suara Respons Isu Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam

Mahfud yang juga berstatus Cawapres, mendadak mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Temui Presiden Jokowi: Alhamdulillah Restu Maju Pilwalkot Bogor

Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Temui Presiden Jokowi: Alhamdulillah Restu Maju Pilwalkot Bogor

Sendi Fardiansyah, merupakan Sekretaris Pribadi (Sespri) Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim

Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim

Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.

Baca Selengkapnya
Risma Tegaskan Siap Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres 2024: Kalau Sudah Terima Undangan MK Saya Hadir

Risma Tegaskan Siap Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres 2024: Kalau Sudah Terima Undangan MK Saya Hadir

Empat menteri akan bersaksi adalah Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, dan Mensos Risma.

Baca Selengkapnya
Istana Respons Kabar Parpol Pendukung Anies-Cak Imin Tarik Kader dari Kabinet Jokowi

Istana Respons Kabar Parpol Pendukung Anies-Cak Imin Tarik Kader dari Kabinet Jokowi

Kabar tersebut dihembuskan politikus Partai Gelora Fahri Hamzah

Baca Selengkapnya
Istana: Surat Pengunduran Diri Firli Bahuri Sedang Diproses

Istana: Surat Pengunduran Diri Firli Bahuri Sedang Diproses

surat perbaikan terkait pengunduran diri Firli Bahuri dari Ketua KPK sedang diproses

Baca Selengkapnya
Isu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP

Isu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP

Namun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.

Baca Selengkapnya
Istana Bantah Penunjukkan Budi Arie Jadi Menlu Ad Interim Terkait Isu Menteri Mundur

Istana Bantah Penunjukkan Budi Arie Jadi Menlu Ad Interim Terkait Isu Menteri Mundur

Surat penunjukkan Menlu ad interim itu ditandatangani oleh Menteri Sekretariat Negara Pratikno dan mulai berlaku sejak Jumat, 19 Januari 2024.

Baca Selengkapnya