Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menengok perang miliuner termahal sepanjang sejarah di Pemilu AS

Menengok perang miliuner termahal sepanjang sejarah di Pemilu AS Donald Trump. ©2018 Associated Press

Merdeka.com - Menjelang tahun kedua pemerintahan presiden, Amerika Serikat (AS) menggelar pemilihan umum (pemilu) yang disebut Pemilu Midterm (tengah waktu). Sebagai gambaran, pemilu tersebut semacam campuran Pemilihan Legislatif serta Pilkada Serentak. Pada tahun ini, Pemilu Midterm AS menjadi signifikan karena bisa memengaruhi kebijakan Presiden Donald Trump.

Partai Demokrat mengerahkan seluruh sumber daya untuk mendominasi bangku Capitol Hill, dan Presiden Trump turun gunung untuk mendukung para kandidat Partai Republik. Tak pelak jika Pemilu Midterm ini telah menjadi yang termahal di sepanjang sejarah AS.

Dirangkum dari Forbes, nama miliuner seperti George Soros, Charles Koch, Thomas Steyer, Isaac Perlmutter turut menghijaukan Pemilu Midterm dengan Dolar milik mereka. Total kekayaan kuartet miliuner itu adalah USD 65 miliar atau 973,4 triliun (USD 1 = Rp 14.986).

Dimulai dari yang paling tenar, miliuner George Soros. Dia telah menanam USD 16 juta atau setara Rp 239,6 miliar (USD 1 = Rp 14.976). Soros menyumbangkan uangnya untuk para kandidat liberal dari Partai Demokrat.

Mantan walikota New York sekaligus miliuner Michael Bloomberg juga menyiapkan USD 110 juta (Rp 1,6 triliun) bagi pada kandidat Partai Demokrat untuk memenangkan bangku DPR, Senator, dan Gubernur.

Soros dan Bloomberg ditantang oleh miliuner Charles Koch. CEO Koch Industries itu menghabiskan USD 4,5 juta (Rp 67,3 miliar) melawan kandidat dukungan Soros dan USD 5 juta (Rp 74,8 miliar) untuk menghadapi kandidat yang mendapat dana Bloomberg.

Di negara-negara bagian kunci seperti Florida dan New Jersey juga terjadi persaingan antara miliuner lewat dukungan mereka pada calon gubernur.

Pemilu Midterm AS 2018 akan diadakan hari ini, Selasa, 6 November 2018. Sejauh ini, lebih dari 30 juta orang sudah memilih lebih awal di beberapa daerah.

Di lain hal, miliuner George Soros tidak gentar meskipun sempat dikirim paket bom. Dia berjanji akan terus memberi donasi menjelang Pemilu Midterm AS.

Sebagaimana diberitakan, sejumlah simpatisan Partai Demokrat dikirim paket bom pipa oleh Cesar Sayoc. Selain para politikus, miliuner Tom Steyer dan George Soros juga menjadi target.

Dilansir dari CNBC, Soros akan terus berkontribusi mendukung Partai Demokratik.

Michael Vachon selaku penasihat top Soros mengungkapkan meski sang miliuner telah menyumbang, tetapi masih ada kemungkinan baginya untuk terus melakukannya pasca terjadinya teror bom. "George sudah memberikan kontribusi (politiknya) di masa awal kampanye," ucap Vachon seraya menambahkan bahwa tidak tertutup kemungkinan Soros akan lanjut memberi sumbangan.

Rumah Soros di New York City kedapatan paket bom pada 23 Oktober lalu. Bom ditemukan di kotak surat rumahnya, beruntung bom berhasil diintersepsi sebelum meledak.

Soros adalah miliarder dari sektor finansial yang hobi memberi donasi di dunia politik, bahkan di Indonesia namanya kerap disebut-sebut. Menurut Forbes, hartanya sebesar USD 8,3 miliar.

Reporter: Tommy Kurnia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Baca Selengkapnya
Gelontorkan Banyak Uang, Ini 15 Deretan Selebritis Nyaleg yang Gagal Masuk ke Senayan

Gelontorkan Banyak Uang, Ini 15 Deretan Selebritis Nyaleg yang Gagal Masuk ke Senayan

Pemilihan anggota legislaatif (Pileg) DPR dalam pemilu 2024 diramaikaan dengan sederet artis Tanah Air yang mencalonkan diri.

Baca Selengkapnya
Transaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan

Transaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan

Ternyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menko Airlangga di Hadapan MK: Bukan Hanya Indonesia Beri Bansos ke Masyarakat, Singapura dan Amerika Serikat Lakukan Hal Sama

Menko Airlangga di Hadapan MK: Bukan Hanya Indonesia Beri Bansos ke Masyarakat, Singapura dan Amerika Serikat Lakukan Hal Sama

Singapura memberikan bantuan berupa paket dukungan biaya hidup sebesar 800 dolar Singapura per orang untuk mengatasi kenaikan biaya hidup.

Baca Selengkapnya
Gelontorkan Banyak Uang, 15 Foto Selebritis Nyaleg Yang Gagal Masuk Ke Senayan

Gelontorkan Banyak Uang, 15 Foto Selebritis Nyaleg Yang Gagal Masuk Ke Senayan

Dari banyaknya selebritis yang ikut kontestasi politik, ini dia deretan seleb yang gagal lolos menujuk ke Senayan.

Baca Selengkapnya
Berdalih Sedekah, Caleg DPR dari Demokrat Bagi-Bagi Uang Rp50 Ribu di Pantai Losari

Berdalih Sedekah, Caleg DPR dari Demokrat Bagi-Bagi Uang Rp50 Ribu di Pantai Losari

Syarifuddin mengaku tindakannya membagikan uang di masa kampanye ini bukan money politics

Baca Selengkapnya
Berkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar

Berkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar

Berkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun

Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun

Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.

Baca Selengkapnya
Pesan Orang Kaya Dunia: Uang Tak Bisa Membeli Waktu dan Uang Bukan Sumber Kebahagiaan

Pesan Orang Kaya Dunia: Uang Tak Bisa Membeli Waktu dan Uang Bukan Sumber Kebahagiaan

Miliarder ini menyarankan agar para anak muda bisa mencari pekerjaan yang disukainya dibanding harus mencari pekerjaan dengan gaji yang tinggi.

Baca Selengkapnya