Merdeka.com - Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu mengaku terkejut terhadap reaksi sejumlah negara atas larangan ekspor bahan mentah oleh Indonesia. Dia mengungkapkan, banyak kepala negara yang menghubunginya karena kebijakan tersebut dinilai mengancam ekonomi masing-masing negara.
Berdasarkan buletin statistik perdagangan luar negeri ekspor 2022, yang dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejumlah negara teratas yang mengimpor kekayaan alam Indonesia, migas dan non migas, berasal dari Asia dan Uni Eropa.
Lantas, berapa pendapatan domestik bruto (PDB) per kapitanya? Industri unggulan apa di setiap negara, sehingga akan sangat bergantung dengan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, berikut rangkumannya;
1. Jepang
Negeri "matahari terbit" ini merupakan negara tujuan ekspor peringkat pertama hasil produk migas dan non migas Indonesia. Data BPS September 2022, menunjukan nilai ekspor Jepang pada migas sebesar USD51,4 juta dan nonmigas USS2.097,7 juta.
Berdasarkan peringkat Bank Dunia, Jepang merupakan negara maju dengan pendapatan per kapita sekitar USD39.285. Industri manufaktur adalah salah satu industri unggulan Jepang. Namun, untuk menopang industri ini Jepang harus mengimpor bahan-bahan mentah kemudian mengolah dan membuatnya sebagai barang jadi, yang dijual di dalam negeri atau diekspor.
2. Republik Korea Selatan
Negeri penghasil ginseng tersebut masuk ke dalam daftar negara terbesar tujuan ekspor Indonesia. Berdasarkan data BPS hingga September 2022, nilai ekspor Korea Selatan mencapai lebih dari USD1.000.
Negara yang saat ini memuncaki industri hiburan dunia tersebut memiliki pendapatan per kapita sekitar USD34.757. Industri yang diunggulkan yaitu otomotif, telekomunikasi, dan kecantikan.
Negara yang menganut parlementer kerajaan, sebagai sistem pemerintahan ini tercatat menjadi negara terbesar tujuan ekspor migas dan non migas Indonesia. Nilai ekspor Malaysia mencapai USD117,7 juta untuk produk migas dan USD1.126 juta untuk produk nonmigas.
Negara tetangga Indonesia ini hampir menuju sebagai negara maju. Tercatat, pendapatan per kapita Malaysia sekitar USD11.371 dengan industri andalan yaitu barang elektronik, semi konduktor, dan karet.
4. Singapura
Negara dengan jumlah populasi sekitar 5,64 juta itu merupakan negara paling maju di antara negara-negara Asia Tenggara. Pendapatan per kapita Singapura mencapai USD72.794.
Sebagai negara maju, Singapura tercatat sebagai daftar tujuan ekspor terbesar Indonesia dengan nilai transaksi USD323.1 juta untuk migas, dan USD713.8 juta untuk produk nonmigas.
5. China
Negara yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping itu cukup agresif mengekspor kekayaan alam Indonesia dengan nilai transaksi hingga September 2022 mencapai USD214 juta untuk produk migas dan USD6.153 juta untuk produk non migas.
China memiliki pendapatan per kapita sekitar USD12.556. China juga hampir mendominasi industri unggulan di antaranya luar angkasa, telekomunikasi, industri informasi, industri kimia.
6. Amerika Serikat
Negeri yang dijuluki "polisi dunia" itu tercatat kerap mengekspor kekayaan alam Indonesia. Hingga September 2022 transaksi ekspor Amerika Serikat lebih dari USD1.000 juta. Pendapatan per kapita Amerika Serikat yaitu USD69.287 dengan industri unggulan seperti teknologi, kedirgantaraan, dan banyak lagi.
7. Jerman
Negara yang menganut sistem demokrasi parlementer tersebut merupakan satu dari banyak negara Uni Eropa yang cukup bergantung terhadap kekayaan alam Indonesia.
Meski di Jerman dapat ditemui sumber-sumber mineral seperti bijih besi, nikel, uranium, namun sumber daya tersebut tidak cukup mampu memenuhi kebutuhan nasional. Itu yanh menjadi pertimbangan Jerman bergantung terhadap Indonesia. Terlebih lagi industri unggulan Jerman yaitu transportasi. Pendapatan per kapita Jerman sekitar USD50.801. [azz]
Baca juga:
Daftar Produk Indonesia yang Laris Diekspor ke Luar Negeri
Sejuta Manfaat Nikel yang Bikin Banyak Negara Bergantung ke Indonesia
Daftar Negara Asing yang Bergantung Pada Kekayaan Alam Indonesia
Pemerintah Tak akan Impor Produk Holtikultura, Kecuali Kedelai
Tanpa Batu Bara Indonesia, China dan India Bakal Gelap
Ternyata, Jepang Banyak Impor Bahan Pangan dari Indonesia
Advertisement
Beri Pengalaman di Dunia Kerja, BRI Buka Program Magang Generasi Bertalenta
Sekitar 13 Jam yang laluSalah Kaprah, PNS Anggap Kredit Konsumtif ke Bank Berbunga Rendah
Sekitar 14 Jam yang laluPemerintah Harus Batasi Plafon Kredit untuk PNS
Sekitar 15 Jam yang laluFenomena PNS Gadai SK Pengangkatan, Ekonom: Perlu Edukasi Literasi Keuangan
Sekitar 16 Jam yang laluPerbankan Siapkan Promo dan Kemudahan Demi Gaet PNS Jadi Nasabah
Sekitar 17 Jam yang laluRekrutmen CPNS 2023 Dibuka Juni, Cek Syarat dan Dokumen Harus Disiapkan
Sekitar 18 Jam yang laluHati-Hati, Pedagang Jual Beras di Atas Harga Ditetapkan Bakal Ditindak
Sekitar 19 Jam yang laluPNS Jadi Sasaran Empuk Perbankan untuk Salurkan Pembiayaan, Kenapa?
Sekitar 20 Jam yang laluIni Dia PNS dengan Bayaran Paling Mahal se-Indonesia
Sekitar 21 Jam yang laluHubungan Memanas, China dan Amerika Serikat Berselisih di Pertemuan WTO
Sekitar 21 Jam yang laluHarga Tembus Rp190.000 per Kg, Bawang Merah Jadi Komoditas Mewah di Filipina
Sekitar 23 Jam yang laluInfo Terbaru: Rekrutmen CPNS Dibuka Juni 2023
Sekitar 1 Hari yang laluSri Mulyani Bawa Kabar Baik, Ekonomi Dunia Kemungkinan Tak Jadi Resesi di 2023
Sekitar 1 Hari yang laluMenPAN-RB Sederhanakan 3.414 Jabatan Pelaksana Menjadi 3 Klasifikasi, Ini Tujuannya
Sekitar 1 Hari yang laluSelain TNI, 3 Polisi Jadi Korban Jembatan Putus di Sungai Digul Papua
Sekitar 12 Jam yang laluKecelakaan Mahasiswi di Cianjur, Ini Kesaksian Istri Polisi Penumpang Mobil Audi
Sekitar 13 Jam yang laluDiduga Tabrak Mahasiswi dan Gunakan Pelat Palsu, Sopir Audi akan Diperiksa Polisi
Sekitar 14 Jam yang laluAkhir Perseteruan Kapolres Manggarai Barat & Anak Buah, Sepakat Damai hingga Pelukan
Sekitar 17 Jam yang laluJeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal
Sekitar 8 Menit yang laluMasa Penahanan Ferdy Sambo Cs Diperpanjang Selama 30 Hari
Sekitar 11 Jam yang laluHal Memberatkan Hendra Kurniawan hingga Dituntut Jaksa 3 Tahun Bui
Sekitar 1 Hari yang laluKasus Obstruction of Justice Brigadir J, JPU Tuntut Agus Nurpatria 3 Tahun Bui
Sekitar 1 Hari yang laluJeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal
Sekitar 8 Menit yang laluMasa Penahanan Ferdy Sambo Cs Diperpanjang Selama 30 Hari
Sekitar 11 Jam yang laluHal Memberatkan Hendra Kurniawan hingga Dituntut Jaksa 3 Tahun Bui
Sekitar 1 Hari yang laluKasus Obstruction of Justice Brigadir J, JPU Tuntut Agus Nurpatria 3 Tahun Bui
Sekitar 1 Hari yang laluJeritan Prajurit Pangkat Terendah Sadar Diperalat Jenderal
Sekitar 8 Menit yang laluMasa Penahanan Ferdy Sambo Cs Diperpanjang Selama 30 Hari
Sekitar 11 Jam yang laluHal Memberatkan Hendra Kurniawan hingga Dituntut Jaksa 3 Tahun Bui
Sekitar 1 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 3 Hari yang lalu5 Juta Dosis Vaksin IndoVac Sudah Disebar ke Masyarakat, 2 Juta Sudah Disuntikkan
Sekitar 4 Hari yang laluPrediksi Pertandingan BRI Liga 1, Persija Vs Persikabo 1973: Macan Ingin Kembali ke Puncak
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen NegaraMoch N. Kurniawan
Dosen Ilmu Komunikasi Swiss German University
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami